Ema

 Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal

dua hari bersamanya, aku habiskan tertawa dan menangis dari hatiku
kami dua orang perempuan yang terlanjur dipertemukan takdir
untuk saling menguatkan dan menyemangati

kami berbicara hingga larut, berjalan di taman, mencoba manisnya waffle, lezatnya sushi, menikmati "kings of convenience" favoritnya, bibimpab,
membeli gaya dan memilih warna
mencari kado, berfoto
menikmati kota kecil yang terbalut sejarah
sarapan rumahan nasi goreng terasi dan mie korea yang pedas

aku tidak pernah terlalu sentimentil, tapi bersamanya, aku merasa terlalu membuka hatiku
membiarkan semua menyentuh hati, oleh kisahnya, sedihnya, senangnya
aku merasa aku terlalu terbawa perasaan dan menjadi tak berdaya

Adikku, perempuan yang cantik
aku selalu berpikir, dia terlalu sempurna
meski aku merasa hidup tak pernah adil untuknya
dan kemarahanku membuatku hanya beku
hingga aku kembali ke Bonn

semoga mimpi-mimpi akan terus hidup
menguatkan kita
membuat kita terus melangkah

adikku yang cantik, you deserve to be happy
and I always pray for your happiness

Auf wiedersehen, Ema

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011