Posts

Showing posts from December, 2011

happy belated birthday..

Bukan aku ingin melupakan atau mengingat Hari kelahiranmu yang telah lewat beberapa hari Semoga bahagia selalu, kataku Semoga banyak bahagia untukmu, katamu Pastinya bahagiamu dan bahagiaku tak akan satu Malam ini, dalam percakapan yang pelan menjelang lelap Kamu berada di tempat yang sangat jauh, entah adapun tertitik dalam peta Berlapis jaket menghalau dingin Sejuk atau beku yang kamu kejar? “Lalu sampai kapan kamu di sana..” tanyamu lirih Apakah kamu ingin bertemu denganku? “Sampai awal tahun..” tapi aku akan selalu ada di sini, kapan kamu ingin berbicara, Sapalah aku, aku akan menjawabmu, Karena aku lebih menyukai pembicaraan kita yang bermakna daripada pertemuan nyata kita yang selalu berakhir sedih.

excess baggage for student

Tiket si ndut udah jauh-jauh hari saya beli, sampai abang-abang yang jaga counter sekali lagi bertanya, serius mau beli, gak booking aja dulu, toh masih lama tanggal keberangkatannya? Saya cuek aja, langsung beli, berhubung masih harga promo.  Selintas saya tanya tentang excess baggage sama si abang, jawabnya harus bayar. Bagaimanapun. Lalu saya tanya kira-kira berapa, tekan-tekan kalkulator, keluarlah angkanya. Lumayan juga, saya tanya lagi, ada keringanan atau diskon kalau ini student yang kelebihan bagasinya? Jawabnya nanti tergantung di Bandara. Malam menjelang keberangkatan, saya telpon lagi ke call centrenya. Berhubung si ndut kelebihan hingga sangat-sangat di luar rencana. Mengerikan membayangkan harga yang harus dibayar. Lalu saya terhubung dan katanya sekilo itu harganya sekian-sekian, silakan kali sendiri. Tanya sekali lagi, adakah concession for student, jawabnya itu tergantung otoritas bandara. Aha, semoga beruntung dengan kesaktian student card. Lalu saya t

menjadi ibu guru

Saya mendengarkan celotehan kedua teman saya sore itu. Nita, logat sundanya, kental. Terasa, sejuk udara sukabumi dan gurami goreng yang sedap menggugah selera di tengah saung. Sebentar kemudian, hpnya bergetar, panggilan dari ibunya. Kali ini, teringat sambutan hangat, pada sebuah kampung yang tersembunyi, ketika kenduri maulid, dan hidangan berlimpah, kue yang terasa manis di hati.   Bahasa ibunya   begitu manja merayu, tak akan pernah hilang meski hanya sekali-kali pulang. Pipit tertawa lepas, sesekali menyeruput sanger dinginnya. Ceritanya tak kalah banyak. Kapan terakhir kami duduk bertiga seperti ini? Pelan cerita mengalir, menerobos bilangan masa. Momen yang sangat tepat untuk berkumpul kembali. Tujuh tahun yang lalu, bencana itu yang mempertemukan kami untuk bekerja bersama. Pekerjaan yang menyenangkan, bermain dan belajar bersama anak-anak korban tsunami. Kebetulan kami bertiga ditempatkan di lokasi yang sama, barak Lhoong Raya. Barak pengungsi yang cukup banyak me

Resolusi tahun baru

“ Jadi apa resolusi tahun barumu sar ...?” Tanya sahabat saya yang kali ini menyapa lewat skype.  Saya diam saja, berpikir, dan menjawab seadanya. Biasanya resolusi tahun baru tidak pernah terlalu sulit buat saya. Tahun lalu saya bahkan menulis proposal hidup untuk beberapa tahun ke depan. Sangat mendetil rencananya sangat panjang daftarnya. Maka saya luangkan sedikit waktu untuk duduk dan menulis. Saya awali dengan beberapa pencapaian saya tahun 2011. Beberapa “must have to do” saya sudah terlaksana. Beberapa yang belum mungkin bisa diteruskan untuk 2012. Maka daftar itu saya tulis perlahan-lahan. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu sulit, bahkan beberapa sangat sederhana, dan tak terukur. Saya menginginkan hal-hal yang abstrak dan sulit untuk dikonversi. Kebahagiaan, persahabatan, bertemu orang-orang baru yang baik hati, dan menjadi diri yang lebih baik lagi. Ah, ini bukan seperti daftar-daftar saya yang pernah saya buat, hanya saja sepertinya resolusi seperti ini

Mangrove Ulee Lheue (terkenang lagi)

Skripsi saya yang seadanya itu sungguh memiliki cerita yang bersejarah dalam hidup saya. Penelitian saya tidak terlalu susah sebenarnya, tentang struktur komunitas kepiting di ekosistem mangrove. Ah, saya begitu tergila-gila dengan ekosistem mangrove ini, sampai pernah bercita-cita jadi ahli mangrove. Penelitian saya adalah penelitian payung, dapat diartikan dalam satu area penelitian, kami mengerjakan tiga jenis penelitian. Saya mengamati kepiting, Irma berbicara tentang moluska dan Iwan membahas pengelolaan mangrovenya. Lokasi penelitian kami adalah halaman belakang rumah Irma di kampung Deah Geulumpang. Jadi, kami selalu berkumpul di rumah Irma sebelum nyebur ke mangrove. Tukang perahu yang menemani kami mengambil sampel adalah tetangga irma, yang setia menunggui kami menangkap kepiting dan moluska sambil terkantuk-kantuk. Penelitian kami ini sungguh spesial karena berangkat dari cita-cita kami selesai kuliah dalam waktu kurang dari empat tahun. 3,5 tahunlah. Jadi liburan s

Hujan dan Kota ini

Hujan masih setia turun sejak saya tiba di rumah. Desember ini sungguh sejuk. Saya menyukai deru hujan. Sore-sore yang penuh janji mengitari kota, tak perduli hujan turun atau tidak. Selama masih ada mantel dan jaket biru yang tahan air. Perlahan nenek melarikan honda, melaju dalam hujan. Sambil berbicara sambil tertawa. Mau tak mau saya menggulung celana jeans yang semakin kuyup agar tak terlalu kuyup. Ah, malu saya nek, harga betis sore ini diskon besar-besaran. Hahaha.. Akhirnya singgah sebentar untuk menyantap semangkuk bakso, pada langit yang masih mendung. Kenapa setiap hujan, orang-orang selalu berorientasi pada bakso dan pisang goreng? Entahlah, setidaknya hujan ini, dan celana yang semakin kuyup, wajah yang perih terkena sudut hujan, masih bisa menikmati sebuah senja di kota tercinta. Banda Aceh, sungguh aku merindukanmu sangat...