Posts

Showing posts from June, 2015

Ramadhan #12

Bangun terlalu pagi karena ada janji supervisi di kota sebelah. Berusaha menahan kantuk dan mengumpulkan semua semangat. Kemarin, hari minggu dan masuk kantor. Ngecek email, masalah tugas belajar yang menguras semua energi. Telpon sabang, bbm si abang, curhat ma kak yuni Ngejar kereta, dan bis yang memutar-mutar, perbaikan jalan, sampai tak sampai tepat waktu Peluk Joanna Peluk mbak ayu dan momen yang tetap saja indah, sebuah senyum dan kata-kata pencerahan jawab pertanyaan-pertanyaanku my lovely supervisor Siang balik ke kantor Tidur sejenak melepas kantuk sambil duduk ah, kebiasaan baru sore, tidak ada yang tersisa jalan, pulang bersama ming tu sungguh hari yang meriah

Jika Allah mengizinkan

Siang, Jumat kemaren Selesai mandi, hampir tengah hari. Bergegas bersiap ada janji ketemu mbak ayu. Halte, memeriksa hape, memastikan mbak ayu membaca pesanku soal dimana kita bakal ketemuan. Bis datang, banyak kursi kosong, aku memilih duduk di belakang supir, duduk di pojok. Satu halte terlewati, aku masih memandang langit. Seorang laki-laki duduk di sampingku. Dia tinggi sekali dan anehnya dia tetap muat duduk di pojok tanpa membuatku harus menggeser dudukku. Firasatku, dia sengaja duduk di sampingku dan tak perlu lama, dia mengajakku berbicara dan memaksaku memandang wajahnya, senyumnya, dan menyimak ceritanya.. Kamu bisa bicara bahasa Inggris ? Aku mau salat Jumat ni di Mesjid Muhajirin Kamu puasa ? namanya asalnya sedang apa dia di Bonn Sudah berapa lama dia di Bonn Berapa lama lagi dia di Bonn dan.. "Bisakah kita bertemu lagi.. ?" tanyanya penuh harap "Jika Allah mengizinkan.." jawabku pelan Ya, jika Allah mempertemukan kita lagi,

Ramadhan #10

Jadi di sana ke salat teraweh ? Salatlah Berjamaah ? Sendirianlah Oia ya, belum punya imam Iyalah.. Eh, kemaren aku salat teraweh ada imamnya lho cie cie.. Aku gak ngantar ya ke bandara waa gak kumaafin Doain ya aku beres thesisnya, pas kamu balik udah submitt Iya tak doain, semoga beasiswanya diperpanjang dan pas aku balik tinggal nunggu sidang Amiiin

lelaki dan perempuan lupa ingatan

Itu rupanya alasan yang membuatmu selalu bisa memaafkanku sehebat apapun pertengkaran kita Itu rupanya alasan yang membuatmu mengatakan hal sepenting itu tidak pernah terjadi di antara kita Itu rupanya alasan seseorang bisa begitu saja kamu hapus dari sejarah hidupmu seakan-akan dia  tidak pernah ada ah lelaki lupa ingatan akhirnya aku mengerti mengapa kita selalu terjebak dalam bincang hari ini salam manis dariku, perempuan lupa ingatan

please dont stay in touch

Maaf, aku memakimu aku jahat karena mengatakan hal yang seperti itu dan aku bukan siapa-siapa yang berhak memperlakukanmu seperti itu Maaf, aku memakimu terserah kamu mau memaafkanku atau tidak yang sangat pengecut mengatakan hal yang seperti itu lewat email pula "jika memaki, katakan langsung, lihat reaksi orang yang kamu maki" Ya, akan kuingat, jika aku akan memakimu sekali lagi aku akan mengatakan langsung di depanmu dan aku akan lihat reaksimu Maaf, aku memakimu dan maaf sekali lagi karena aku pikir kamu tidak perlu semarah itu karena kamulah yang mengajarkanku untuk memakimu dengan perantara lirik lagu dan sedikit senyum skype 23.6.2015

Ramadhan #8

Kemarin seperti biasa, saya turun buat salat zuhur di meditation room. Ketika saya membuka pintu, dua orang bapak-bapak sedang bercakap-cakap. Satu selesai berwudhu dan satu sedang antri wudhu. Saya memberi salam kepada mereka dan kembali menutup pintu, menunggu di luar sampai mereka selesai wudhu. Tiba-tiba pintu dibuka dan salah satu brother itu berbicara kepada saya menyuruh saya masuk, "Kamu jangan salat di belakang lagi, salatlah di depan, ruangan ini sangat luas, kamu harus salat di depan" "Ya, salatlah di depan, jangan di belakang lagi" kata si bapak yang satu lagi. Ah, saya tak menyangka kalau mereka memperhatikan saya selama ini suka salat di ruang belakang jika ada lelaki yang duluan salat di depan. Sebenarnya dengan kondisi islam yang multicultural saya agak bingung harus bagaimana bersikap. Teman perempuan saya yang berasal dari lebanon mengatakan saya harus menunggu di luar kalau ada lelaki yang sedang salat. kadang waktu sangat mepet dan saya

Ramadhan #5

Sudah sore dan rintik hujan meninggalkan jejak di kaca jendela. Saya masih berputar-putar dengan bahan bacaan dan kata yang akhirnya membentuk satu paragraf. Hari kelima puasa, sepertinya saya sudah merasa kalah bahkan di hari-hari awal. Pertama, dengan tidak bisa menahan emosi dan meletupkan semua yang ada di kepala. menjadi reaktif yang sangat mudah bersenyawa. Kedua, dengan tidak berusaha memanfaatkan waktu dengan baik. Masih dua, dan masih ada duapuluh empat hari untuk melatih semua dan tidak kecolongan lagi. semoga.. dan pagi ini, membuka bbm saya ketika sahur dengan sebuah pesan yang manis, "Sari.. ayo bangun sahur.." "Met sahur.." ah, kapan terakhir kali yang sweet-sweet seperti ini saya terima.. sudah lama sekali.. dan di Ramadhan hari kelima ini, mendapatkannya kembali, tetap saja terasa so sweet... uh..

Ramadhan #2

Sudah beberapa hari ini, Bonn mendung dan hujan. Ini doa saya sebenarnya, semoga cuaca jangan terlalu panas di summer ini. Tahun lalu, lumayan panas dan saya merasa agak kepayahan dengan cuaca panas dan kering. Hari kedua ramadhan masih dengan semangat yang membara. Kepikiran bukaan favorit di rumah, es teler martabak mie hun bakwan tape lemang hehe.. enamjammenujuberbuka

Bonn, Ramadhan #1 1436 H

Alhamdulillah bertemu lagi dengan ramadhan di Bonn. Ramadhan keempat dengan semua perasaan yang campur aduk. Rangkaian persiapan sudah dimulai baik secara niat, fisik, mental dan semangat. Ingatan saya agak payah, jadinya, kali ini seperti puasa pertama lagi di Jerman. Meugang udah dimulai dari sejak seminggu lalu, masak rendang dan mie Aceh. Teman-teman seruangan membuat makan malam menyambut ramadhan. Saya menyapa teman-teman di daftar app hape saya, meminta maaf dengan tulus dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Sahur tadi makan roti, minum susu, dan makan pisang, saya gak sanggup makan nasi dengan lauk ikan keumamah yang saya masak kemarin sore. Sampai kantor, baru duduk sebentar, alarm simulasi kebakaran hidup, dan mau gak mau turun dari lantai 27 ke basement melalui tangga. Perjuangan yang lumayan di hari pertama puasa.. dan yang paling keren hari ini, pesan Tariq Ramadan di video chronicle Ramadan di youtube "Always remain positive, Take

so sweet dream

Climate change conference di gedung sebelah, cukup menarik. Meski sejujurnya, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi sebenar-benarnya. Dengan modal ID kampus, kami bisa menjadi observer, duduk di barisan belakang chamber room yang megah dan mendengarkan negosiasi. Delegasi negara-negara seluruh dunia duduk melingkar, dua layar terbentang lebar menayangkan dokumen yang sedang dibahas. Saya memperhatikan detil-detil kecil seperti nama negara, delegasi perempuan, rentang umur delegasi, cara mereka berpakaian, cara mereka berbicara, dan apa yang mereka lakukan selama meeting. Saya rasa observer, seperti itulah memang pekerjaannya, mengamati. Hari ini beruntung mendapatkan ice cream gratis. Ada mobil ice cream gratis parker di luar gedung, menyediakan es krim gratisan untuk peserta meeting. Saya terburu-buru menghabiskannya sebelum masuk ke chamber room. Ah, suatu saat saya ingin mewakili Indonesia untuk even-even besar seperti itu. Bukan tidak mungkin, tapi entah bag

us

Setidaknya masih ada tempat berteduh penuh warna warni kuning atau biru untuk warna t-shirtnya coklat untuk tas silangnya abu-abu untuk sepatu yang membuatnya terpeleset sayur daging buah yang berderet di ummit bungkusan indomie di toko asia tas belanjaan yang digenggam erat dan alunan gitar yang dipetik sambil melihat siaran langsung sepakbola aroma makanan yang dimasak penuh gelak tawa makan malam yang biasa saja beberapa deret pesan jika perlu perbincangan seadanya itu semua sudah lebih dari cukup untuk musim semi dan musim panas tapi mungkin butuh lebih banyak untuk musim dingin aku butuh hangatnya ketulusan semoga akan semakin berlimpah ruah dalam kemeriahan kita

Welcoming summer

Sudah Juni, dan itu artinya musim panas resmi dimulai, Musim panas selalu meriah Matahari bersinar dengan percaya diri saya ingin seperti itu, bersinar dengan percaya diri percaya, semua akan terlampaui dengan baik percaya, diri saya tidak akan mengecewakan diri saya percaya, semua akan baik-baik saja musim panas ke empat saya di Jerman 4th summer dan welcoming Ramadhan ke empat saya di Jerman 4th Ramadhan Fighting..