sore di halte ketika dia menahan pintu tram itu untuk saya

Bonn panas sekali kemarin. Saya duduk gelisah di halte tram, menunggu teman saya dari Koeln, berharap keretanya tidak terlambat sampai Bonn. Kami janjian pergi berbuka bareng dengan teman-teman pengajian Bonn.

Tiba-tiba sesuatu terlihat sangat menarik, seorang ibu, dengan segelas smoothie berwarna pink lewat dihadapan saya. Pukul delapan sore, setelah belasan jam berpuasa, dan gerahnya hari, membuat saya tertegun. Ah, pasti segar sekali. Sungguh membuat saya ingin sekali merasakan smoothie itu seteguk dua teguk haha..

Lamunan saya buyar, seseorang muncul menyuguhkan senyum dan smoothie pink itu jadi tidak menarik sama sekali.

dan lalu kami bicara tentang gerahnya Bonn, rencana lebaran saya yang jauh dari Bonn (dia masih ingat setahun lalu saya juga tidak berlebaran di Bonn), tentang researchnya (yang cuma dijawab dengan helaan nafas panjang dan dahi berkerut), hingga tiba-tiba tram sudah berhenti di halte, dan si mas memberitahukan saya, dia sudah melihat teman saya berlari-lari dari stasiun kereta menuju tram.

Detik itu saya, bingung, mungkin gak teman saya bisa mengejar tram. Si Mas sudah naik duluan ke tram dan dalam kebingungan saya, tiba-tiba pintu tram tertutup, dan si mas berusaha menahannya  buat saya. Tangannya hampir terjepit dan si mas meyakinkan saya untuk segera naik.

Teman saya ternyata berhasil mengejar tram dan naik dari pintu yang lain.

Dalam tram si mas memandang kosong  lewat jendela,

"Udah mas, gak usah terlalu dipikirin researchnya.."

Kali ini si mas tersenyum lebar sekali.
Makasi mas, udah nahan pintu tram buat saya, dan tidak meninggalkan saya dalam kebingungan.

Mari kita lupakan sejenak research kita sore ini.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011