terlihat beda atau terlihat cantik ?


Sore itu sahabat saya mendandani saya. Sudah beberapa kali saya didandani, apalagi kalau dulu kami mau tampil menari. Bermodal, beratus-ratus jarum pentul dan kesabaran tiada tara, maka berhasillah saya memakai jilbab yang “beda”. Mata saya diberi eye shadow hitam, istilahnya : smoky eyes. Halah. Lalu bibir ditimpa tiga warna lipstik dengan kombinasi seadanya. Jadilah warna bibir trend 2012. Pipi diberi pemerah dengan ulasan kuas tebal.  Menyerah, tak jua bisa bulu mata dijepit. Eyeliner yang berantakan karena mata berkedip refleks.

Selesai berdandan saya minta di foto supaya kelihatan hasil pekerjaan diah di wajah saya. Hasil fotonya, sungguh keren. Saya berubah. Pastinya kelihatan lebih berkilau. Mata menjadi semakin tajam. Model jilbab yang berpentul-pentul itu menyamarkan pipi yang menggembung. Seperti sulap saja.

Lalu ketika sahabat saya mengusulkan bagaimana kalau setiap hari saya berdandan. Aha, saya tidak bisa membayangkan betapa repotnya saya melilitkan jilbab itu dan perihnya tertusuk jarum.

Terlihat cantik butuh pengorbanan yang besar. Kasus saya, mungkin bukan terlihat cantik, saya hanya tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Hari yang setiap menitnya sudah saya perhitungkan untuk melakukan ini itu.
Mungkin tidak sekarang, mungkin nanti, mungkin kapan-kapan, mungkin juga tidak akan pernah saya setiap hari memakai make up. Hanya untuk kesempatan-kesempatan khusus atau apalah. Agar tetap terlihat beda sehingga kelihatan lebih menarik. 

Buat saya, merasa nyaman jauh lebih penting. Meski rambut saya mengintip, jilbab yang ujungnya tak pernah sama panjang, dan tingkat kemiringan jilbab yang berbanding lurus dengan cara berpikir saya. Mungkin itu hanya alasan saja, karena sesungguhnya saya tak bisa berdandan. Hehe..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011