kota hujanmu...


Akhir pekan kemarin, saya ke Bogor. Sudah lewat tengah hari ketika kereta meninggalkan Stasiun Kota. Kereta CommuterLine penuh, beberapa orang berdiri, tidak kebagian tempat duduk. Langit Jakarta agak mendung.

Perasaan saya campur aduk, sehari sebelumnya tante saya menelpon meminta saya menginap di rumahnya. Bertahun yang lalu, ketika masih kuliah, hampir setiap akhir pekan saya pasti pindah ke rumah tante saya. 
Mencari kehangatan kasih sayang keluarga, makanan yang karib di lidah, dan tempat curhat paling menyenangkan. Setelah sekian lama, ternyata saya masih saja mencari hal yang sama.

Ketika kereta tiba, tante saya sudah menunggu saya di stasiun. Rasanya waktu berhenti, tidak ada yang berubah.  Tante menyambut saya dengan ceria, berbagi cerita, dan menanyakan kabar beberapa teman karib saya waktu kuliah dulu. Sementara di luar jendela mobil, hujan turun dengan deras. Beberapa tahun lalu saya menikmati hujan dari dekat pintu, posisi favorit saya di duduk di angkot.

Lalu ketika saya harus kembali ke Jakarta, masih saja saya dibekali ini itu dengan tante saya. Mungkin baginya saya masih ponakannya yang kere dan menyedihkan. Sebenarnya ini bagian favorit saya adalah  ketika diberi ongkos angkot. Hahaha..

Rute kali ini sungguh berbeda karena tante saya sudah pindah rumah. Namun tetap saja, Bogor selalu begitu, menjadi tempat saya pulang. Kota itu masih saja ramah dalam kenangan. Meski tidak ada lagi cerita yang begitu sedih atau begitu bahagia.

Mungkin Bogor, tak pernah terlalu jauh dari hati saya, terutama hujan yang selalu turun setiap sorenya.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011