service for sure

Pagi ini saya mengantarkan bang rio servis di bengkel. Jadi ingat dua tahun lalu, saya disuruh ngantar bang rio service for the first time. Waktu itu sejak malam saya sudah membayangkan rute yang akan saya ambil. Pejamkan mata, kosentrasi, seakan-akan sedang mengenderai, membuka mata dan tersenyum. Bisa, tidak terlalu sulit sepertinya. Prakteknya saya grogi, pulangnya saya minta tolong sama seorang bapak untuk mendorong bang rio sampai ke jalan. Lalu panik sangat ketika bang rio tak mau hidup. Hujan rintik-rintik pagi itu, saya sungguh bingung, kenapa honda baru ini, baru diservis pula tak mau hidup. Saya diam sebentar berpikir. Coba-coba lagi. Hingga akhirnya tersadar si bang rio masih tercagak, mana maulah dia hidup. Dudul.

Setengah sembilan saya sudah sampai di bengkel resmi bang rio. Saya disambut dengan petugas bengkel yang menanyakan kenapa si bang rio dibawa ke bengkel. Lalu si bapak ngintip kilometernya bang rio yang masih minim, berkomen sedikit. Malu-malu saya menjelaskan bang rio ini trayeknya cuma rumah-kantor saja, hanya sesekali diajak jalan-jalan jauh.

Setengah jam kemudian bang rio baru dapat giliran. Jadi ingat sabang. Saya tak pernah harus mengantri kalau servis. Biasanya pulang apel senin saya sama nenek ke bengkel. Bang rio ditinggal, saya diantar nenek ke kantor, pulang istirahat siang baru diambil. Pernah bengkelnya udah tutup waktu kami datang. Cuma ada di sabang kali ya bengkel tutup istirahat siang. Terpaksa agak sorean baru bang rionya dijemput lagi.

Ternyata asyik juga memperhatikan pekerjaan mekanik bengkel. Mereka bekerja sangat cekatan. Bajunya putih bersih dengan celemek yang tak terlalu kotor, dan sepatu kets yang keren. Sungguh kontras baju putih itu dengan pekerjaan mereka yang bersentuhan dengan oli. Kebetulan posisi ruang tunggunya berhadapan dengan tempat mekanik bekerja. Jadinya seperti menonton pertunjukan. Baut-baut dilepaskan, tempat duduk dilepaskan, oli dikuras, dan saringan dibersihkan.

Kalau saya laki-laki, sepertinya pekerjaan mekanik profesional sangat menarik. Dokter motor, keren juga kan. Saya melihat sertifikat mekanik-mekaniknya ditempelkan di dinding. Ada yang level satu ada yang sudah level dua. Kalau saya jadi mekanik, saya akan menjadi mekanik dengan level tertinggi.

Setengah jam kemudian, bang rio selesai diservis lalu diserahkan untuk pengecekan terakhir. Pengecekan terakhir ini termasuk ngajak bang rio jalan-jalan bentar sebelum akhirnya diserahkan ke saya kembali. Saya menghampiri bang rio, oh, two years we have been together ya, thank you. I hope you enjoy this manicure predicure stuff, hehe..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011