Cinta dalam sebungkus Es Krim

First day on February.. artinya gajian :)
Januariku yang hingar bingar sudah berlalu, satu bulan berlalu dari tahun ini, apa yang sudah aku lakukan? he..he.. kebanyakan maen dan marah-marah, resolusi 2011 harus dievaluasi buat bulan pertama.

Karena February bulan penuh cinta, hari ini aku mau cerita tentang cinta.. he..he.. cinta pada sebungkus es krim.

Namanya Feast, aku g tau sejak kapan aku mulai suka dia, sejak jaman dulu kali, tapi awalnya aku lebih suka es krim yang ada cone-nya rasa strawberry. Then belakangan ini aku jadi akrab dengan feast (mungkin karena nenek juga suka feast). Kalau lagi bete di kantor pulang kantor mampir beli sebungkus buatku dan sebungkus buat nenek tapi sampai rumah dengan seragam kantor dan kaus kaki yang belum sempat dibuka, mojok jilat-jilat feast, lalu memberikan alasan paling masuk akal untuk memutuskan menghabiskan jatahnya nenek, nenek mungkin pulang telat, kasihan feastnya cair :) jadi dua bungkus udah cukup buat aku senyum lagi

lalu aku tergoda magnum, he..he.. dengan embel-embel coklat belgia, dan semua cerita indah tentang magnum classic baru.. bersama si adek kami sangat terobsesi dengan magnum. Pernah tu bela-belain kami "magnum hunting" di banda aceh. mutar-mutar banda aceh buat cari magnum. Gak dapat, maka berakhirlah dengan makan es krim jadi-jadian.

lalu, tiba-tiba, dalam kondisi paling tidak diduga, tempat yang sangat tidak mungkin, kami menemukan magnum (nenek dan aku beli air galonan tepat setelah tiba di sabang, aku masih agak2 mabuk laut) ngebuka kotak es itu dan menemukan bungkus yang selama ini sangat dicari-cari di toko kecil yang tak bernama. Aku menjerit, si mbaknya sampai kaget dan tersenyum simpul (dagangannya bakal laku ni..) seperti mimpi, di saat aku udah ga mengharapkan bertemu dengan magnum, udah menghapus mimpi tentang magnum, taunya magnum menampakkan diri dengan penuh pesona..

Belilah dua bungkus (seharga segalon air), lalu mojok menikmati si magnum di sudut toko, baru pulang dan ngabari Adek (mengirimkan foto bungkus magnum beserta stik es krim yang ada huruf M gede), akhirnya pencarian kami berakhir juga. si Magnum hadir di sabang.

Aku dan nenek sibuk membahas rasanya. Rasa memang gak bisa bohong, kami lebih suka feast. Akhirnya kami sepakat feast adalah favorit kami bukan magnum karena berbagai alasan.

Setelah menghabiskan dua bungkus magnum, keluarlah pengakuan si adek, dia meragukan keaslian rasa si magnum, kata iklannya di TV, coklatnya lumer di lidah lalu kenapa waktu jatuh di rumput coklatnya juga lumer (terang aja adek makannya tumpah-tumpah di taman lagi, meski ngakunya mau baca buku padahal dia menikmati magnum)

then, semalam aku ngirim sms ke si feast :
Feast, maafin aku.. selama ini aku menikmatimu tak sepenuh hati, pikiranku melayang pada yang lebih darimu, kamu hanya pengganti, tapi setelah aku tau, aku sungguh menyukai kesederhanaanmu, keakraban rasamu, dan kamu yang selalu ada dalam senyum dan sedihku. Feast, malam ini bersamamu aku janji tak akan berpaling lagi..

satu bungkus lagi feast semalam untuk merayakan pengertianku akan cinta,

kadang yang kita pikirin seseorang yang susah ditemui, mahal, trus ketika sudah kita dapat, kita meragukan ketulusan dan keaslian perasaan kita ke dia, padahal yang gampang ditemui (he always around), murah meriah (cuma modal sms buat ketemuan), dan ada bonusnya (bisa setiap saat dipanggil buat ganti lampu yang mati) lebih menarik untuk dinikmati..

ha..ha.. curhat terselubung.. Magnum mengingatkanku pada si bebek (susah ditemui dan jual mahal) Bebek vs Magnum, tetap aku pilih Magnum :)

Happy first day on February..
semoga bulan ini penuh cinta buat kita semua :)

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda