Auf wiedersehen 2018

2018, bagai sekejap mata, pergi, meninggalkan pelanßpelan, malußmalu pamit. Seperti huruf k yang tiba-tiba raib dari keyboard laptopku, dan enggan kembali meski sudah dipesankan keyboard baru dari Jakarta. Terpaksa aku berdamai dengan keyboard sambungan, mengikhlaskan diri belajar lagi letak huruf z dan y yang selalu bertukar.

Pagi, hari terakhir di tahun 2018, aku menelpon call center sebuah perusahaan yang aku percayakan mengirimkan dokumen penting ke Jerman. Perusahaan yang harusnya terpercaya, tapi sama sekali tidak amanah. Janji tiba 5-7 hari dengan tarif lebih dua kali lipat, tapi sudah hampir tiga minggu dokumenku masih tertahan di imigrasi jerman. Mbak call center dengan ketus menyuruhku menelpon imigrasi jerman, andai dia berikan nomor teleponnya, mungkin bisa aku telepon juga.

Pagi yang dihabiskan marah-marah ditelepon, memarahi yang seharusnya tidak dimarahi, tapi tak bisa menahan diri untuk tidak marah oleh lepasnya tanggung jawab begitu mudah, hal yang mungkin sudah biasa dimana-mana. aku terpancing juga, meluapkan semua amarahku.

sisa semalam, marah sisa semalam, karena merasa bodoh dan terlalu naif. Tuhan, ijinkan aku memaki, ijinkan aku mengatakan empat huruf berawalan f yang begitu aku cintai tahun ini. tapi aku malah mematikan marahku dan melampiaskan pada kekesalan yang lebih patut diluapkan. dua orang mbak call center yang tak berdaya oleh ketidakpedulian perusahaan akan nasib dokumen masa depanku.

selamat tinggal 2018, semoga ada umur panjang bisa menulis lagi, postingan terakhir untuk tahun depan.

tahun ini aku tidak menulis banyak, hari dihabiskan menggalau, menulis yang lebih penting, daripada menulis blog, ya thesis.

terima kasih supervisor tercintaku, yang memberi banyak pelajaran kesabaran di 2018 ini. tanpamu, mungkin aku akan menulis lebih banyak hal yang biasa-biasa saja di blog ini.

terima kasih lelaki yang berulang tahun tanggal 25 desember, aku lupa tahun lalu aku menulis puisi untukmu di blog ini, tapi tidak mengirimkannya untukmu.

kemajuan yang sangat besar, minggu lalu aku bisa kirimkan puisi tepat jam 12 malam untukmu.

selamat datang 2019, aku ikhlaskan semua di 2018, aku siap menerima pelajaran yang baru darimu.

untuk semua penghuni bumi, yang dilarang atau tidak dihimbau merayakan tahun baru oleh walikotanya di instagram, semoga tahun 2019 lebih baik untuk kita semua.

salam kangen dari saya, maaf tahun ini tidak bisa menulis banyak.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011