my life @instagram

Awalnya dulu punya instagram, postingannya selalu tidak ada saya, cuma pemandangan, benda, kopi, kaki, atau bayangan ceiilah.. haha.. Alasannya jaga privasi. Sejak di Banda, sudah mulai posting foto diri, meski belum ada selfie. Alasannya, I need to see my life @instagram. Hidup yang hanya ada bahagia, hidup yang saya kurasi, my perfect life.

Sehari-harinya, mana ada seperti itu. Daster, rambut kusut, meja kerja berantakan, ngopi sampai lupa foto, dan hal-hal lain yang jelek sampai biasa-biasa saja.

Sebagai generasi milenial, meski bukan gen Z, saya juga ikut-ikutan menikmati media sosial dengan rasa agak takut tapi pengen. Misalnya, foto-foto yang diposting di instagram tidak diambil berkali-kali dan captionnya tidak dipikirkan dengan sungguh-sungguh, seadanya saja, yang penting upload. Akunnya juga dikunci, cuma punya teman segelintir dan follow akun yang benar-benar menarik minat saya saat ini : buku, tempat makan, organic products, inspirational quotes, kota banda aceh, dan cowok gondrong yang cakep.

lalu di bagian eksplorasi postingan instaragram muncul postingan yang dikurasi dari minat saya itu : gunung, tato, lukisan, masak memasak, baby lucu, pemain band metal.

dan jadilah instagram tempat melihat-lihat kehidupan orang lain, kecuali kehidupan mantan, yang sialnya instagram pernah dengan tidak sopan mensuggest saya buat temenan sama ehemehemamantan. Sungguh suatu misteri, darimana instagram tahu kalau meski kami tak saling kenal kami saling tau tapi tidak cukup dekat juga untuk saling follow di instagram. Jika mengingat "kebetulan" itu selalu membuat saya takjub.

selagi instagram masih jaya, marilah kita nikmati. cepat atau lambat instagram juga akan jadi seperti facebook atau malah friendster.

dan sebelum itu terjadi, nikmatilah hidup kita di instagram, fake or not ? It is ordinary, not fake, but only @instagram !

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda