makan siang kami

setelah saya membatalkan secara sepihak hari senin, selasa kemarin kami janjian makan siang lagi.

saya sudah menunggunya lima menit di depan kantin, dan si dia belum muncul-muncul juga. Saya lalu balik ke ruangan buat ngambil hape dan menghubungi dia

"kamu dimana?"

lima menit kemudian dia sudah muncul, dan saya sudah mengantri makanan. lalu saya menemukan meja kosong di sudut kantin yang dari sudut itu pemandangannya gak terlalu keren.

si Dia celingakcelinguk mencari saya setelah membayar makanannya, saya melambaikan tangan dan akhirnya dia duduk di samping saya.

Saya dapat oleh-oleh gantungan kunci dan permen dari Mexico.

Lalu sebelum makan dia memperlihatkan foto-fotonya selama di sana dari hapenya sambil menjelaskan tentang foto-foto itu. Saya lalu meminta satu foto dan langsung dikirimkan ke hape saya.

Sebenarnya pengen minta foto yang ada doinya, tapi malu hehe.. Bajunya selama di sana selalu berwarna hijau. Dasar makelar kodok, dia ngaku suka warna hijau.

Selesai makan, cerita travelnya dilanjutkan. tentang gedung, wisata kuliner, printer tiga dimensi, project urban pocketnya yang dipresentasikannya di sana.

Jangan sampai saya jadi ngefans sama dia, terlalu complicated.

"mungkin aku akan mengunjungi kamu di nepal..."
"datanglah kalau kamu ingin merasakan pengalaman nepal sesungguhnya.."

Ini pengalaman pertama saya  sama cowok yang bukan made in Indonesia dan pakai bahasa selain bahasa Indonesia buat pedekate.

Overall, lumayanlah,, hehe.. ntar bisa diceritain ke anak cucu, kalau saya pernah makan siang sama seorang arsitek yang hobi travelling dan punya sejuta mimpi.

satu cerita lagi sebelum meninggalkan Bonn, so sad...


Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011