iklan detergen gak penting hanya bikin kangen saja

Teman-teman saya baru saja men-share iklan detergen dari India tentang seorang ibu muda yang melakukan semua pekerjaan rumahnya sendiri. Iklan ini berdasarkan narasi ayah dari perempuan muda itu yang merubah habitnya, dari yang selalu ingin dilayani jadi melayani. Sang ayah memulai dengan mencuci bajunya sendiri dengan mesin cuci dan tetap saja masih dibantu oleh istrinya. Ayah ini menyesal karena tidak pernah memberikan contoh yang baik, bagaimana seorang lak-laki ikut berbagi tanggung jawab di rumah.

melihat begitu banyak facebooker yang men-share video ini, saya berpikir, mungkin semua orang berpikir hal seperti ini terjadi di rumah tangga dan kehidupan pernikahan di asia. Ketika seorang ibu mengerjakan semuanya, bapak hanya duduk atau pura-pura bekerja padahal menonton TV.

Kalau di keluarga saya, kami memang punya mesin cuci. Hanya saja, babah saya tidak pernah menyerahkan tugas mencuci bajunya kepada istri atau anak-anaknya. Beliau mengurus baju kotornya sendiri. Baju bagus dicuci sendiri dengan tangan sambil bersenandung, menjemur, dan mengangkatnya sendiri jika kering. Kadang saya mengangkat pakaian yang sudah dicuci babah saya karena rasanya tidak enak dilihat oleh tetangga kalau kebetulan lewat dan melihat babah saya sedang mengagkat jemuran.

Jika saya mencuci pakaian saya menawarkan sekalian ke mama dan babah mencucikan mereka sekalian.  Babah dan mama saya dengan sangat sopan menyerahkan pakaian kotornya dan mengucapkan terima kasih dengan bersungguh-sungguh.

Iklan detergen itu terlihat lucu sekali di mata saya. Stereotype yang terlalu berlebihan.
Jika mau melihat lebih detil lagi, umunya kelas menengah di negara berkembang sebagian besar telah mampu membayar pembantu, tukang cuci atau membawa pakaian kotor ke laundry kiloan. Jadi, perempuan bisa lebih fokus berperan sebagai manajer rumah tangga yang mengurus dan mendistribusikan pekerjaan rumah tangga.

Jika masih belum mampu, maka memang perempuan dan laki-laki sudah sepatutnya berbagi peran. Tanpa perlu sang istri meminta, itu sebuah kewajiban. Meski saya belum memiliki suami, tetapi babah dan adik laki-laki yang ndut sudah melakukan semua pekerjaan rumah tanpa kehilangan harga diri mereka sebagai lelaki.

dan video itu mengingatkan saya, ketika mesin cuci di apartemen saya rusak dan saya harus menumpang mencuci di rumah si dia. Dia menemani saya mencuci. Ketika dua hari kemudian saya datang untuk mengangkat cucian saya, saya mendapati pakaian saya sudah dilipatnya dengan rapi tinggal saya bawa pulang saja.So sweet...  Saya jadi speechless, kapan-kapan numpang nyuci lagi ya hahaha..

dan iklan detergen yang dishare ratusan ribu orang tiba-tiba membuat saya semakin kangen..

kapan kita nyuci baju bareng lagi ?
aku kangen..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011