merindu

Hi kamu,
tadi pagi aku mengayuh sepedaku
di antara dedaunan yang menjadi cokelat dan menutupi tanah


tadi pagi agak dingin, jaket merahku berkibar-kibar ditiup angin


dan aku tetap saja penuh peluh, nafas cepat, dan kedua lututku berteriak-teriak
akhirnya aku turun dari sepeda dan mendorongnya sebentar
mengatur nafas kemudian naik dan mengayuh lagi


tapi aku lupa pakai helm
helm aku letakkan di keranjang sepeda


aku terlalu larut memikirkanmu


aku ingin kamu tahu, aku sekarang punya sepeda


Hi kamu,
aku tau apa yang akan kamu katakan,
apa hebatnya naik sepeda ?


menurutmu hal-hal seperti itu tidak hebat


hanya saja,
daun yang berguguran dan pergantian musim ini membuatku
semakin sering mengingatmu


mengingat betapa aku selalu bersemangat mengirim pesan pendek yang tidak penting
dan selalu bisa menebak apa yang akan kamu tulis untuk membalas pesanku


Hi kamu,
aku merindumu sedikit tadi pagi
sambil mendorong sepedaku pelan-pelan
pelan-pelan merindumu

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011