Ramadhan #8

Kemarin seperti biasa, saya turun buat salat zuhur di meditation room. Ketika saya membuka pintu, dua orang bapak-bapak sedang bercakap-cakap. Satu selesai berwudhu dan satu sedang antri wudhu.

Saya memberi salam kepada mereka dan kembali menutup pintu, menunggu di luar sampai mereka selesai wudhu.

Tiba-tiba pintu dibuka dan salah satu brother itu berbicara kepada saya menyuruh saya masuk,
"Kamu jangan salat di belakang lagi, salatlah di depan, ruangan ini sangat luas, kamu harus salat di depan"

"Ya, salatlah di depan, jangan di belakang lagi" kata si bapak yang satu lagi.

Ah, saya tak menyangka kalau mereka memperhatikan saya selama ini suka salat di ruang belakang jika ada lelaki yang duluan salat di depan. Sebenarnya dengan kondisi islam yang multicultural saya agak bingung harus bagaimana bersikap. Teman perempuan saya yang berasal dari lebanon mengatakan saya harus menunggu di luar kalau ada lelaki yang sedang salat. kadang waktu sangat mepet dan saya memilih salat di belakang dan tidak menunggu di luar, sebagai jalan tengah.

kemarin, untuk pertama kali saya salat zuhur berjamaah bersama kedua bapak-bapak itu. dan tidak harus menunggu di luar sampai mereka selesai salat..


Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011