Jika Allah mengizinkan

Siang, Jumat kemaren

Selesai mandi, hampir tengah hari. Bergegas bersiap ada janji ketemu mbak ayu.

Halte, memeriksa hape, memastikan mbak ayu membaca pesanku soal dimana kita bakal ketemuan.

Bis datang, banyak kursi kosong, aku memilih duduk di belakang supir, duduk di pojok.

Satu halte terlewati, aku masih memandang langit.

Seorang laki-laki duduk di sampingku. Dia tinggi sekali dan anehnya dia tetap muat duduk di pojok tanpa membuatku harus menggeser dudukku.

Firasatku, dia sengaja duduk di sampingku dan tak perlu lama, dia mengajakku berbicara dan memaksaku memandang wajahnya, senyumnya, dan menyimak ceritanya..

Kamu bisa bicara bahasa Inggris ?
Aku mau salat Jumat ni di Mesjid Muhajirin
Kamu puasa ?

namanya
asalnya
sedang apa dia di Bonn
Sudah berapa lama dia di Bonn
Berapa lama lagi dia di Bonn
dan..

"Bisakah kita bertemu lagi.. ?" tanyanya penuh harap
"Jika Allah mengizinkan.." jawabku pelan

Ya, jika Allah mempertemukan kita lagi, akan kuberikan email atau no hapeku..

Janji..






Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011