September di hatiku

September, begitu banyak yang terjadi. Masalah-masalah yang sangat pribadi sehingga sulit untuk bisa menuliskannya di blog.

September ini, saya lebih banyak menulis diary, agar semua hal penting tersebut tidak terlupa dan jadi pelajaran untuk di masa depan.

September, hari semakin pendek, pagi yang mendung dan malam semakin cepat menjemput. Daun malu-malu berguguran dari pohon.

Alhamdulillah semua terlalui dengan baik. Akhir bulan ini saya akan pulang dan melakukan fieldwork yang kedua di Aceh. Semua persiapan dan checklist yang dibuat bisa dilaksanakan dengan baik. Mulai dari meeting dengan supervisor, ngurus visa dan buat kuesioner.

September ini, beberapa kejadian membuat saya seperti terlahir kembali, menjadi kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya. Saya jadi punya sudut pandang baru dalam memandang beberapa hal dalam hidup yang selama ini saya yakini kebenarannya.

Beberapa catatan yang saya bisa bagi,

kita harus selalu siap dengan ketidakpastian, jangan takut menghadapi ketidakpastian, teruslah berjuang dan menjalani apa yang ada di depan. Jangan pernah berputus asa

Dengarkan kata hati, kata hati tak pernah bohong. hanya saja, kadang kita memang butuh sebuah sepakan, tamparan, atau colekan, untuk bisa berubah dan melihat segalanya dari sisi yang berbeda. Jangan naive, cobalah lebih sophisticated, he..he..

Ketika jatuh, jangan ragu meminta tolong, bertanya atau sekedar memberitahu orang-orang tercinta, sahabat terbaik yang akan selalu ada menolong, dengan cara paling indah dan paling tak terpikirkan.

Jangan pernah menyesal karena telah melakukan hal bodoh dan memberikan segalanya untuk sebuah perjuangan. Lebih baik babak belur dan belajar sesuatu daripada hanya duduk dipinggir lapangan menonton atau membayangkan hal tersebut terjadi.

meski apa yang saya catat sangat abstrak, tapi itu adalah pelajaran yang saya petik di bulan september ini.

Ah september..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011