wiken di Bonn

weekend ini cukup sibuk dan heboh. mulai dari jumat sore, farewell party dengan sahabat saya, sekaligus merayakan ulang tahun teman saya. Saya diundang makan soto dan kue. rasanya menyenangkan sekali bisa mengunjungi rumah sahabat, ngobrol dengan keluarga kecil mereka yang menyenangkan. Anak mereka yang paling besar, berumur 6 tahun, tiba-tiba memegang perut saya yang baru saya isi dengan dua mangkuk soto dan bertanya dengan polosnya

"Tante hamil ?"

rasanya, pengen terbang ke bulan. hahaha... saya genduuut dan baju saya memang sudah diprotes beberapa pihak mirip daster.

"Noch nicht (belum)  Fathia, ..." dan sekali lagi sekali lagi dia bertanya hal yang sama. sampai diplototin ibunya. Ya semoga doa fathia didengarkan oleh Allah Swt dan saya segera dikirimkan calon bapaknya anak-anak.. amiiin

sabtu pagi-pagi, saya ngantarin dwi ke stasiun karena dwi melanjutkan tahun kedua masternya ke belgia dengan program erasmus mundus.

sorenya siap-siap ke nikahan teman sekantor saya di sebuah gereja yang sederhana. pengalaman baru, melihat pernikahan ala jerman. ah, tetap saja romantis sekali dan membuat saya pengeen. sore itu saya janjian sama mbak ayu buat pake kain. jadi jilbab saya dibuat agak-agak mirip turban dan teman-teman saya sibuk berkomentar tentang jilbab saya yang modelnya berbeda dari keseharian.

Tadi pagi, saya mengunjungi ibu profesor yang jadi visiting scientist di kampus saya. si ibu baik sekali dan membiarkan saya mengacak-acak dapur penginapannya buat sarapan hingga saya tertidur dan ketinggalan kereta buat ngajar TKA.

amazing sekali kembali mengajar setelah setahun absen mengajar anak-anak TKA yang menggemaskan ini. kebetulan ada yang berulang tahun, jadi saya kebagian cupcake ultah yang enaaak banget.

siang sepulang mengajar, saya tidur siang nyenyak sekali. kemewahan tiada tara. sesuatu yang hanya bisa saya lakukan saat weekend dan sore ini saya menulis blog.

kata sahabat saya, kehidupan sosial saya di Bonn sungguh melimpah ruah, menjadikan saya seorang sosialita. Meski saya tahu, di dasar hati saya, saya seorang yang introvert, anti sosial. entahlah, mungkin karena di sini rasanya sepi sekali. Mau tidak mau saya harus bersosialisasi, memanfaatkan wiken sebaik mungkin, untuk saya dan untuk yang lainnya..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011