hari ini membaca tentang ndut

Sore ini, saya melihat notifikasi facebook dari grup Gaminongblogger. Ternyata seorang teman menulis tentang sepak terjang si ndut di  blognya. Tulisannya bisa dilihat di sini. Membaca tulisan teman saya ini, saya jadi ingat awal mula si ndut mulai ngeblog. Awalnya blog itu kami buat untuk mempromosikan temurui clothingline. Karena blog tersebut gak diupdate-update jadinya saya sarankan ndut buat ngisi blog tersebut dengan kegiatan kesehariannya waktu itu, menjadi anak magang di sebuah taman di New York. Supaya bisa berbagi dengan banyak orang dan catatan kehidupannya di sana.

Lalu, dalam percakapan-percakapan panjang kami tentang ngeblog, dalam menulis blog, mau tak mau kami harus membuka zona-zona pribadi kami dengan khalayak umum. Kadang ini juga menciptakan situasi yang gimana gitu, apalagi blog saya yang isinya curhatan semua. Seperti sebuah infotaiment yang dibawakan diri sendiri.Namun, saya sulit menulis yang serius di blog, ngeblog artinya nulis santai gak pake mikir. Cerita-cerita blog saya adalah hal remeh temeh yang sayang untuk dilupakan.

Beda dengan ndut yang akhirnya memutuskan membuat satu blog lagi, untuk berbagi karya grafisnya. Blog ini merupakan sebuah balas budi untuk manusia-manusia di dunia maya yang sudah berbagi karya kreatifnya, yang bisa dinikmati tanpa membayar dan pastinya memberikan inspirasi untuk ndut berkarya kembali. Nama blognya cukup provokatif, pujodroe, memuji diri sendiri. Awalnya lukisan-lukisannya cuma dipuji sendiri, mana tau kalau sudah dimasukkan ke dalam blog, ada yang lain yang mau memuji. hahah ngarep..

Akhir-akhir ini kami malah saling berbalas kritik-kritik yang pedas yang dilempar seenak jidat. Misalnya, saya mengomentari lukisan potret saya yang dibuatnya tidak simetris. Kepala saya terlalu besar dibandingkan dengan tangan saya.


Kalau memang cantik ya cantik aja, hahaha

Ndut bilang saya makin "gembung" dalam potret yang diambil teman saya di bawah pohon cherry blossom yang lagi menggoda di Bonn. Ya, cuma dengan saudara sendiri kita bisa ngobrol seenak jidat, bisa mengkritik, no hard feeling. Karena Pujian kadang memabukkan dan meninabobokkan. Kritik harusnya bisa memberikan warna lain dalam hidup, jika dilemparkan dengan tepat (seringnya kritik malah menonjok ego dan mematikan inspirasi). Sehingga saya cuma berani mengkritik si ndut saja.

Apapun itu, mari terus berkarya, saling memberi semangat dan saling mengingatkan. I am proud on you ndut..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011