Mimpi baru

Saya tidak tahu sejak kapan si ndut punya cita-cita untuk membuka sebuah TK. Tiba-tiba saja, dia sudah membicarakan tentang buku-buku yang harus dibeli untuk persiapan membuka TK.

Saya bingung awalnya, tapi selanjutnya malah menikmati mimpi si ndut untuk mendirikan TK.

Kami sibuk mendiskusikan buku-buku bagus yang dipamerkan dengan sombong oleh pemilik website brain pickings. Rak bukunya membuat si ndut nervous dan berjanji mengurangi jatah makannya agar bisa membeli satu buku setiap minggunya.

Ya, mungkin setelah menyelesaikan doktor ini, saya keluar saja dari pekerjaan dan membantu si ndut mengelola TK. tentu saya bisa jadi guru bahasa inggris, bahasa jerman dan guru mengarang. Sekalian jaga anak sendirilah, bisa nyambi jadi guru. Kalau perlu ya sekalian anak-anak saya di homescholing aja.

Semakin liar ide, semakin ada yang tidak beres. Mungkin si ndut terlalu exciting dengan semester barunya dan saya semakin terpuruk di antara jurnal dan kepala yang tak mau kompromi diajak buat nulis. Mungkin kami butuh sebuah mimpi baru agar memiliki semangat segera menyelesaikan satu mimpi yang terlanjur sudah dijalani.

Ah, siapa suruh sekolah lagi.. hahaha

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011