suddenly stranger

Suddenly stranger, tiba-tiba jadi orang asing, jadi alien yang datang dari planet yang berbeda.

Pernah  merasa seperti itu?

Awalnya, semua hal kecil mungil, remeh temeh yang terjadi dalam hidup seseorang, saya tahu. Sayalah yang ingin tahu, semua dipantau, dicermati. Komunikasi berjalan dengan baik dengan memanfaatkan semua media yang ada dan beda waktu tak jadi masalah.

Kalau yang dekat, update informasi dilakukan dengan copy darat. Ngobrol ke sana ke mari, mendengarkan lagu yang sama, bertualang ke sana kemari, menemukan padang bulan yang baru dalam pengembaraan bersama. Waktu berlari, menorehkan cerita dan pemahaman.

Masuk ke dalam hidup seseorang, merasa nyaman di sana, menjadi bagian dari harinya. Semakin terseret ke dalam hidupnya, menyukai apa yang disukai, membenci apa yang dibenci. Kehilangan diri dan melebur dalam dunia baru. Menemukan diri menjadi kaya dengan khazanah hidup baru.

Lalu terjadilah perang bintang. Serpihan meteorit, debu dan gaya tolak yang tak sanggup untuk dilawan. Terpental, terhempas seketika. Kehilangan orbit, berputar dalam hening.

Jagad yang penuh bintang, tiba-tiba jadi redup. Gelap dan kelam. Berputar-putar lagi  pada poros sendiri.

Suddenly stranger, bahkan untuk saling menyapa atau memulai pembicaraan begitu sulit.

dua orang stranger, tapi bukan dua orang yang lupa ingatan.

meski hening, atau menjadi alien, tidak akan menghapus kenangan yang terlanjur tertulis di bintang.

ilustrasi titou 25.07.2013

Saya percaya, kita hanya berpura-pura jadi stranger,  kita tidak pernah benar-benar menjadi stranger, karena pernah kita berdua mengelilingi bintang yang sama.



Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011