segelas cendol di Bonn

Kemaren, pas sommer fest di Essen, stand Indonesia menawarkan es cendol untuk pengunjungnya. Waktu itu, saya hanya melirik dari jauh saja, malu dunk ikutan antri sama pengunjung demi segelas cendol.

Sempat nyari-nyari resep cendol, tapi kok effortnya besar sekali. Akhirnya pelan-pelan melupakan dan berharap ada keajaiban segelas cendol dalam waktu yang tak terlalu lama.

Alhamdulillah, jumat kemarin, waktu pengajian IMB, cendol dan es teler terhidang manis di meja. Duh, saya sampai terharu biru, segitunya ya berkah ramadhan ini.

Lebih dari itu, buka puasa kemarin, ada asinan bogor lengkap dengan kerupuk mie. Terakhir makan asinan bogor, di adelaide. Namun, rasanya yang segar masih sama, dan membuat saya jadi pengen mbogor hehe..

Selain cendol dkk, pengajian kemarin memberikan banyak ilmu baru buat saya. Ustadznya khusus diundang dari Indonesia dan memberikan materi tentang zakat. Sempat juga radio ASFE mengadakan siaran khusus untuk materi kajian islam online live dari Bonn.

Pulangnya, karena sudah lewat tengah malam, saya dan teman-teman naik bus malam. Pertama kali naik bus malam, ternyata busnya penuh dengan tua muda yang baru pulang dugem. Mungkin cuma kami yang baru pulang buka bareng, menenteng bungkusan makanan untuk sahur, dan sepotong semangka untuk bekal berbuka esok.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011