tentang chapter yang tak kunjung matang

Ngapain saja saya, setahun terakhir, kenapa baru sekarang bersungguh-sungguh menulis, karena waktu semakin menjepit

andai bisa, thesis ini ditulis dalam bahasa indonesia, pasti akan lebih mudah, buat saya mengumpulkan kata.

bahasa inggris ini, belum lagi grammarnya, kosa kata aja saya miskin.

sungguh cemburu dengan teman native speaker yang bisa berbicara dan menulis dengan bahasa ibu mereka.

akhirnya saya tinggal sendirian di ruangan ini, dengan jurnal yang berserakan, dan pesan Maria yang dikatakan dengan sepenuh hati

" don´t work too hard..."

sambil menarik kopernya, meninggalkan kantor langsung menuju stasiun, menghabiskan weekend di rumah orang tuanya yang menempuh enam jam perjalanan dengan kereta

sedangkan saya, saya masih di sini, ingin melarikan diri tapi tak punya cukup keberanian untuk menunda menyelesaikan tulisan setengah matang ini.

ah, mari kembali menulis lagi..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011