senja dan rindu

semburat merah senja, menerobos masuk melalui jendela. Kamar saya selalu kebagian matahari senja. Selalu membuat saya mengambil waktu berdiri sebentar menikmati senja, kadang tak cukup, cuma memandang, maka saya mengambil kamera mengabadikannya.

entah kenapa, setiap senja, saya sedikit mellow. Mungkin karena hari saya berakhir, artinya waktu istirahat setelah seharian beraktifitas.

dan semakin hari, saya semakin merasa sendirian, rasanya perih, menyadari saya jauh dari sahabat-sahabat terbaik hati. Jarak dan perbedaan waktu membuat saya semakin tertatih berjalan seorang diri.

Namun, tetap saja ada, saat-saat ketika saya masih berkeluh kesah dengan perantara skype dengan nenek, sesekali janjian dengan uci untuk mengupdate info hidup, atau paling sering minta ditelpon Ai hingga telinga berkeringat, hanya sekedar ingin berbicara.

Ah, sebenarnya melon selalu ada menemani dalam pesan-pesan bbm, dan ndut yang setia sebagai "lelaki penghibur" meski terpisah makin jauh di Melbourne sana.

tapi sore ini, pesan dari seorang adik yang sudah lama tak berjumpa,

"shelma kangen kak sari..."

menyentuh hati, membuat saya menangis,

sebenarnya banyak sekali, orang-orang yang saya rindukan, dengan sepenuh hati, tapi rasanya berat mengatakannya. seringnya, ketika memberanikan diri mengatakannya, mereka malah memutuskan untuk menjauh, merentang jarak yang semakin jauh.

dan senja ini, saya memutuskan untuk tetap berdiri di sini, menerima dan melepas rindu pada langit yang semakin merah.





karena mungkin, dikatakan atau tidak, rindu itu akan terasakan, di hati, sahabat-sahabat terbaik jiwa.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011