pembicaraan tentang cuaca

Sepertinya musim panas sudah mulai betah di Bonn. Hari ini, temperature mungkin akan mencapai 30 derajat Celcius. Panas di sini berbeda jauh dengan di Banda Aceh, karena di Bonn, panasnya kering, dan anginnya kurang heboh. Jadinya, lebih baik neduh di kantor atau toko yang ber-ac untuk menghindari gelombang panas ini.

Rasanya lucu, hari ini saya tidak memakai kaus kaki. Kalau ingat ketika musim dingin, saya selalu memakai tiga lapis kaus kaki ditambah lagi dengan alas sepatu untuk menahan panas, itu saja tidak cukup, ditambah lagi sepatu winter saya yang sudah sangat hangat dengan lapisan tebalnya.

Kalau di kamar, karena kamar kebagian matahari sore, gerah sekali rasanya. Heizung atau pemanas ruangan, yang jika musim dingin dinyalakan sebesar-besarnya, hanya jadi pemanis ruangan.

Sekali lagi soal cuaca ini, sungguh mempengaruhi mood. Buat saya yang terbiasa dengan summer, saya tidak begitu excited dengan sinar matahari yang melimpah ruah. Tapi buat penduduk lokal, setelah hampir setengah tahun ber winter ria, summer adalah tamu yang ditunggu-tunggu. Baju beraneka warna, sendal yang keren, dan es krim yang disantap dengan riangnya.

Pagi ini, saya keringatan ketika sampai kantor, dan teman seruangan saya berkata, di sini, yang ada dingin atau panas, tidak ada sesuatu di antara itu.

ketika musim dingin, lupa rasanya hangat
ketika musim panas,  lupa rasanya sejuk

dan tidak ada di antara keduanya selain keluh kesah, komplain, dan pembicaraan tentang cuaca yang tak pernah mau berkompromi dengan keinginan.

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda