mungkin saja

*dek siti

teganya dirimu, terpaksa aku habiskan bermangkok bakso dan mie ayam
sambil memandang ke luar jendela
pada langit mendung dan pohon yang menjatuhkan daun dan kelopak bunga

segendut apalagi diriku, jika setiap galau harus melarikan diri pada bakso, bubur ayam, dan mie ayam

memangnya kalau lagi bertapa tidak boleh makan bakso?
sengaja aku lebihkan porsi untukmu semangkuk dua mangkuk
agar dua orang introvert bisa menggalau sambil makan bakso

baiklah, aku akui, diriku memang introvert
dalam pertapaan akhir pekan yang membawa semua pikiran menjadi semakin rumit
semakin dipikir semakin complicated
lebih baik dibiarkan jatuh seperti hujan yang turun pagi ini

dan bukan permintaan maafmu karena tak membalas pesanku
yang menjadi penting
hanya saja, mungkin sebaiknya kita berhenti berkeluh kesah
atau berhenti bertemu orang-orang
dan berhenti makan bakso
sekalian berhenti bertapa
juga berhenti memaksa, dipaksa dan mulai menerima
dan menjauhi jendela ketika langit begitu kelam

lalu menjadi diri kita sendiri
melakukan hal-hal yang sesuai ingin
membebaskan diri dari semua keterpaksaan
membuka topeng
dan membiarkan warna kita terlihat jelas

meski itu artinya,
kita menjadi semakin intovert bercampur sensitif
tapi mungkin kita akan lebih bahagia
mungkin saja..



Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda