once upon in Paris

melihat foto-foto saya di paris, ngeliat foto Eiffel, saya jadi ingat Pembimbing Lab saya waktu mengidentifikasi kepiting di LIPI. Beliau bernama ibu Yoyok, studi master dan doktornya diselesaikan di Prancis.

Waktu itu, saya beberapa kali memintanya menceritakan tentang Paris. Atau dalam email-email kami, ketika kebetulan dia berkunjung ke Paris, saya memintanya mendoakan agar suatu saat saya bisa menginjakkan kaki di sana. lalu beliau selalu berkata, suatu saat saya akan melihat paris dengan yakinnya.


sembilan tahun kemudian, saya sudah lupa tentang percakapan kami tentang paris. bahkan ketika di Parispun saya lupa tentang beliau. entah kenapa, beberapa hari terakhir saya teringat si ibu. Ah, mungkin saya bisa melihat paris karena doa si Ibu.Terima kasih Ibu, untuk semua keyakinan dan doa bahwa saya bisa menginjakkan kaki di eropa, meski harus menunggu sembilan tahun.

dari balik mikroskop, ketika menghitung jumlah kaki kepiting, saya tak pernah membayangkan apapun tentang negeri-negeri yang jauh. Life is so unpredictable, isn´t  it ?

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011