Thanks my Supervisor

Meeting itu, meeting terlama kami. 

Awalnya saya duduk agak jauh, lalu, disuruh pindah duduk di sampingnya.

Mejanya penuh kertas, tempat duduk itu juga harus saya kosongkan dari buku di atasnya.

Dua layar komputer dihadapan kami, membuat saya semakin grogi.

Progress report saya terbuka lebar, tulisan saya dibaca baris per baris, dibahas per kata. 

Sambil terus mengedit, beliau bertanya ini itu, memberikan saran ini itu.

Kadang gantian saya yang bertanya, mencatat ini itu, tidak membiarkan satu poin pun terlewat.

Kosentrasi penuh.

Beliau begitu serius dan saya begitu dodol.

Hingga 10 lembar report itu menjadi sangat keren akhirnya.

Alhamdulillah..

masih banyak yang harus dikerjakan, tapi with support from my Supervisor, Insya Allah perjalanan ini tak begitu sepi lagi..

Thanks my supervisor..


Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda