sore, poppelsdorfer platz dan si mas :)

sore itu dia singgah untuk membeli sayur dan buah di swalayan dekat rumah. setelah berputar sekali memeriksa isi rak buah yang kelihatan legang, akhirnya dia memutuskan untuk membeli anggur dan jeruk.

setelah itu dia memeriksa rak sayur, tak puas melihat sayur yang tak bervariasi dan memutuskan mendekati lemari pendingin, memilih sayur beku organic yang praktis.

Semua belanjaan dibawanya dengan susah payah ke meja kasir, dan tiba-tiba matanya memandang seorang di ujung sedang mengawasi belanjaannya yang sedang dihitung. 

dunia terlalu kecil, bahkan di negeri yang jauh ini, masih mungkin bertemu "someone" ketika berbelanja di satu toko. Sebotol minyak goreng kepunyaan si mas mengingatkannya pada botol yang sama yang hampir habis di lemari dapur. dia mengangkat belanjaannya dan kembali menuju rak minyak goreng untuk mengambil sebotol.

ketika kembali ke meja kasir lagi, si "mas" berdiri masih di ujung sana. dia menundukkan pandangannya. sibuk mengatur belanjaannya di meja kasir. satu detik, dua detik, let see..

"sari, saya duluan ya...."

dia hanya tersenyum dan mengangguk cepat. tak sabaran menunggu belanjaannya dihitung dan segera bisa menyusul si mas, mungkin senyumnya bisa membuat sore senin ini lebih cemerlang

dan ketika dia mempercepat langkah keluar dari supermarket  dan pada saat yang sama, teman sekantornya, bersepeda, lewat di depannya, dan berhenti..

lima menit basa-basi dan hilanglah jejak si mas.

dia berjalan pelan sambil tersenyum bego, ah, sungguh kebetulan sekali
lalu ketika melewati halte bus, si mas ternyata masih duduk menunggu bis

dia spontan mengetuk pelan kaca halte, membuat si mas berpaling, dan kembali tersenyum dengan lebarnya.

satu sore, beberapa kebetulan dan senyum, sudah cukup untuk membuatnya kembali bersenandung..

"kalau cinta yang bilang cinta, kalau sayang ya bilang sayang..." 


Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda