nikmat sehat

Telepon di meja teman saya Dee, sudah tiga kali berdering, baru saya angkat. Ternyata telepon dari teman saya juga, Matt,  Dee tidak datang kemarin. Sekalian saya ngasi tau Matt saya pinjam beberapa bukunya dan kami ngobrol sebentar.

Ternyata Matt menelepon dari rumah, karena hampir sebulan lalu dia kecelakaan sepeda, dan cukup parah. Hingga saat ini kondisinya belum pulih dan dia masih harus bekerja dari rumah. Matt sedang mengerjakan draft terakhir thesis phdnya yang seharusnya segera di submitt.

Sore, teman seruangan saya Jo, datang membawa kue ke kantor. Harusnya Jo sudah berada di Afrika mengerjakan field researchnya minggu lalu. tapi sepertinya dia harus menundanya sampai kesehatannya pulih, Jo terkena infeksi perut dan tidak boleh sharing toilet sampai antibiotiknya habis.

malam, ketika menunggu isya yang hampir jam setengah sebelas, antara sadar dan tak sadar, saya memikirkan kedua teman saya ini. ternyata kesehatan sangat mahal harganya, tanpa tubuh yang fit, mustahil untuk menjalankan semua yang tertulis di time schedule phd. tragisnya, kadang saya tidak terlalu aware dengan nikmat sehat ini, seakan-akan saya akan selalu sehat.

Beberapa hal terduga, mungkin saja terjadi berkaitan dengan masalah kesehatan, seperti kasus kedua teman saya itu. mungkin saat ini yang terpenting untuk tetap menjaga kesehatan. makan yang benar, istirahat yang cukup, dan tidak terlalu stress. memang sepetinya sepele, tapi sungguh sulit dilakukan.

nikmat sehat ini sungguh sesuatu, semoga saya terus dilimpahkan nikmat ini oleh Allah Swt. Amiin.

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda