ngaji

Salah satu obat kangen kampung halaman, Indonesia tercintaaah yang paling mujarab adalah dengan datang ke Pengajian. Kali ini saya kembali beruntung bertemu teman-teman setanah air yang sangat komit membina silaturrahmi meski berada di negeri yang jauh. Sebulan sekali kami berkumpul dan saling bertukar kabar. Bonusnya makanan khas tanah air, berlimpah ruah, dan bisa dibungkus untuk dibawa pulang untuk lauk makan malam. 

Satu lagi kebahagiaan saya datang ke pengajian, bisa main dengan bayi-bayi lucu yang pasrah saja dipindah tangankan dari satu gendongan ke gendongan yang lain. Atau ketemu anak-anak yang lebih senang berbahasa jerman dan berpura-pura tidak bisa berbahasa Indonesia dan sukses membuat tantenya ini mati gaya tak bisa meladeni casciscus jermannya yang medok banget.

Kerennya lagi, saya terdaftar di tiga kegiatan pengajian. Pengajian gabungan ibu bapak, pengajian ibu-ibu saja, pengajian kelompok, dan jadi guru TKA. Kadang saya gak bisa hadir karena jadwalnya bertabrakan, tapi sebisa mungkin jadwalnya diatur supaya bisa selalu datang.

Bahkan, di kampung halaman saja, saya tidak ikut pengajian apa-apa. Malah di sini, ketika Islam menjadi minoritas, pintu berbagi itu terbuka dengan lebar. Mungkin karena minoritas, kami di sini saling menjaga dan merasa dekat.

Ya, ini salah satu hikmah berada di negeri yang jauh, bukan hanya mengejar kebahagiaan di dunia tapi juga untuk menabung bekal pulang nanti. Insya Allah.

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda