my lovely weekend

weekend kali ini, sebenarnya saya ingin di rumah saja. Bermalas-malasan setelah dua hari terasa capeknya nongkrong di kantor.

Namun, nasib berkata lain. Cucian yang menggunung setelah tiga minggu tak bertemu mesin cuci, memanggil-manggil mesra. Sementara dua minggu ke depan PhD block course sudah mulai dengan intensifnya bahkan pada hari sabtu. Mau tak mau saya harus mencuci meski koin untuk si mesin habis terjual kata si induk semang, artinya saya harus mencari tempat mencuci yang lain.

Pilihan mencuci akhirnya jatuh pada si "akhi" yang baik hatinya. Meski artinya saya harus membangunkannya agak pagi dan menggendong cucian ke sana. Acara cuci mencuci ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Hari sabtu ternyata hari mencuci baju nasional di Bonn. Beberapa kali kami turun bolak balik, ngantri mesin cuci dan pengeringnya dan masih diselingi nyelipnya si kartu yang harus dicari dengan seksama beberapa saat.

in between acara cuci mencuci ini, ternyata banyak yang bisa dilakukan. Akhirnya saya membeli juga e-book Reader yang sudah menghiasi mimpi-mimpi malam saya. Memilih tak pernah mudah, dengan budget terbatas dan keinginan yang banyak, akhirnya pilihan jatuh pada si merah Sony Reader. Belinya juga agak jauh, sehingga harus makan dulu yang kenyang sebelum bolak balik menentukan pilihan.

Jadi ini sebenarnya catatan tentang kemarin.It is so much better when you have a such good friend. Bahkan di negeri yang jauh, ketika bersama orang yang tepat, it feels like at home.  Banyak tawa, cerita, jalan, dan lagu. Ketika saya melambai dari bis karena dengan sangat semena-mena minta di antarin sampai ke halte bis, dada saya sungguh mengembang karena bahagia. Then, yes, it is a lovely weekend. Terima kasih banyak akhi, kapan-kapan numpang nyuci lagi ya..

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda