direbus

Back to office setelah dua minggu berkutat dengan PhD block course. Kembali duduk menghadap layar lebar dan jendela yang menyajikan pemandangan sungai Rhein. Langit masih biru, tapi udara membeku, dan musim semi belum juga datang.

Banyak yang saya pelajari di block course ini, bukan hanya tentang indikator, framework dan methodology, tapi juga tentang standar. Standar untuk seorang PhD student yang harus terus membumbung, dalam kesempurnaan berpikir, berbicara dan menulis- dan saya merasa sangat desperate karena belum berada di sana.

saya hanya -PhD student jadi-jadian- belum matang. ibarat telur, mungkin saya belum terlalu lama direbus.

masalah rebus-merebus ini membutuhkan jam terbang yang tinggi, dalam hal berpikir kritis dan membaca yang banyak.

dan ketika saya berinteraksi dengan mereka dalam dua minggu yang seperti direbus itu, saya tau, mungkin saya masih punya waktu meng-upgrade diri.

then, semangat harus dikumpulkan lagi. jalan masih panjang, field research di depan mata, masih banyak harus dipersiapkan.

ibarat telur yang baru direbus, meski cangkang saya keras, dalamnya masih saja cair dan meleleh. semoga cangkang ini akan selalu melindungi saya, dan tidak retak karena beradu dengan dinding panci yang keras dan diombang-ambing air yang mendidih.

ah, semoga..

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda