Indonesian Weekend


Weekend kemarin saya  habiskan dengan bertemu dengan orang-orang baru  yang sangat ramah dan menarik, saudara sebangsa dan senegara. Saya selalu tertarik dengan cerita orang-orang yang memutuskan untuk tinggal di luar negeri dan meninggalkan sanak saudaranya di Indonesia. Ternyata banyak sekali penyebab mereka berimigrasi, biasanya karena pekerjaan, ikut suami, atau ada keluarga yang duluan menetap di luar negeri. Mungkin karena sedikit jadi ikatan kekeluargaan di antara mereka sangat kuat. Akan tetapi tidak sedikit pula yang memutuskan untuk tidak bergabung dengan komunitas “Indonesia Raya” karena berbagai alasan pribadi.

Setelah pengajian, kami juga sempat yasinan untuk suami tuan rumah yang baru saja meninggal dunia. Suasana yasinan ini mengingatkan saya pada tahlilan di kampung saya. Ada beberapa memori yang terbang ketika tangan di angkat berdoa untuk yang sudah duluan pulang ke rahmatullah. Bukankah maut bisa datang dimana saja, termasuk di negeri yang jauh.

Pastinya, acara ngumpul-ngumpul seperti ini sukses membuat rindu makanan dan penganan Indonesia saya terobati. Mulai dari batagor, boh rom-rom, wingko, wajik, pisang goreng, lumpia, lupis, dan lapis surabaya disajikan dengan berlimpah ruah. Belum lagi makanan utama yang tak bisa saya tuliskan satu persatu (nanti ada yang pengen, hehehe..)

Spesialnya lagi, acara kemarin diisi dengan berbagi pengalaman pribadi, pasangan yang baru pulang menunaikan ibadah haji. Suka duka berangkat haji dari negeri yang jauh plus foto-foto yang disorotkan ke dinding, membuat saya kangen ke tanah suci lagi. Cuma, syarat untuk memiliki muhrim belum juga terpenuhi, wkwkwk. Sambil minum air zam-zam yang dibagikan, pelan saya panjatkan doa untuk hidup yang bahagia di dunia dan akhirat..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011