homesick tingkat dewa


Setelah malang melintang merantau, baru kali ini saya merasa galau dengan perasaan rindu rumah.

Mungkin ini sejenis homesick yang benar-benar menjangkiti ketika udara makin dingin, dan langit makin kelam.

Nun jauh di sini, perjalanan hidup baru dimulai, menanjak pelan dan pelan,

Memerlukan hati yang semakin lapang dan tegar dan rindu ini membuat saya mengkerut

Beberapa yang biasa saya lakukan ketika dada mulai sesak oleh rindu :

Masak air, buat teh yang tidak terlalu manis, menikmatinya hangat,  seperti sore atau pagi di rumah kami

Goreng telur, nasi panas, dan kecap, makan dengan tangan, membayangkan telur dadar buatan babah yang digoreng penuh cinta

Duduk di Bis, pasang earphone, pejamkan mata, mengalun lagu-lagu dari album “Nyawoeng” yang merdu, penuh hentakan mengusir galau..

Buka kulkas, ambil sebatang coklat, membayangkan jika di rumah “coklat” harus dibagi dengan adil dan bijaksana, meniatkan setiap cecap untuk penghuni rumah tercinta..

Seperti itu dan seperti itu, kadang ampuh, kadang tak berhasil, jika terlalu, ambil handphone, telpon ke rumah, menunggu beberapa saat, lalu tumpahlah semua keluh kesah..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011