Wochenende Reisen


Minggu lalu, saya travelling ke dua kota untuk menemui teman-teman saya. Awalnya gak terlalu yakin karena kondisi keuangan yang agak mepet sementara ada banyak yang harus dibeli untuk persiapan musim dingin. Sementara harga tiket kereta sudah penuh angkara murka menembus angka seratusan. Namun, semakin dipikir semakin tak berdaya menahan gejolak untuk menentramkan kepala setelah tiga minggu pertama yang sungguh suram.

Maka untuk pertama kalinya, saya coba mitfahren, alias numpang mobil orang dan membayar tidak terlalu mahal. Menumpang mobil orang ini ternyata nama lain untuk mobil travel yang isinya banyak manusia dan saya harus duduk enam jam di samping supir yang sibuk flirting dengan gadis di samping saya. Badan terjepit, kaki tergantung, dan telinga disumbat dengan lagu-lagu kesayangan yang bersaing galak dengan suara radio mobil.

Alhamdulillah saya tiba dengan selamat dan disambut sahabat-sahabat tersayang langsung diajak makan yang enak. Satu setengah hari berjalan ke sana kemari penuh kebahagiaan. Berbicara memuaskan dendam kesumat karena selama ini merindukan teman bicara yang menyenangkan. Termasuk bertemu yayang yang juga ke Berlin. Sebuah bonus, bertemu yayang lagi di Postdam hbf tanpa janjian. Bukankah dunia begitu kecil?

Malam kami bergerak menuju hamburg dengan bus yang nyaman sekali. Sehari dua malam di hamburg berkeliling berjalan dan naik doubledeck jasa touring sejam setengah mengelilingi hamburg dengan bus bertingkat. Lalu pulang dengan mitfahren kereta. Kesampaian cita-cita naik kereta meski dengan berbagai insiden yang membuat saya tersenyum.

Kakek yang pegang tiket sibuk jalan-jalan, pas petugas tiket nagih tiket, sibuklah kami mencari dia. Ketemu mbak yang dari Indonesia, dia menegur saya dengan ramah karena gantungan kunci “Yogjakarta” pemberian pak fahmi tergantung manis di ransel saya. Lalu tiba-tiba dua orang polisi jerman datang, mengeluarkan kartu pengenal dan menagih paspor, entah untuk sweeping apa. Sungguh penuh kejutan.

Hingga akhirnya tiba kembali di Bonn, membuka kamar, mendapati kamar yang rapi dan diri yang sendirian lagi. Kapan-kapan kita travelling lagi ya.. meski kalau di rumah saja, saya sanggup membeli jaket winter yang bagus dan sepatu winter yang keren, tapi travel bukan tentang barang-barang itu, ini hanya sebuah perjalanan melihat dunia yang luas dan bertemu orang-orang yang hebat. Sungguh tak ternilai harganya..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011