musalla kecil


Setelah makan siang biasanya saya turun untuk salat zuhur di lantai paling bawah gedung lantai 29 ini. Sebenarnya bukan musalla tapi ruang untuk meditasi atau „meditation room“.  Sebagian besar  yang beragama islam selalu menggunakan ruangan ini untuk salat zuhur dan ashar.
Kadang-kadang saya bertemu dengan beberapa orang, yang sudah selesai atau mau salat. Mereka selalu mendahului saya mengucap salam. 
Ruangan ini juga dilengkapi tempat wudhu. Hal yang baru saya sadari, ciri khas dari tempat wudhu adalah fasilitas mencuci kaki yang tersedia sehingga kita tidak perlu mengangkat kaki kita ke atas wastafel. Keran cuci kaki ini sepertinya sengaja disediakan bersebelahan dengan wastafel.  Tempat wudhu ini ada pintu gesernya sehingga bisa ditutup jadi saya bisa membuka jilbab dan berwudhu dengan bebas.

Di samping tempat wudhu, ada lemari yang isinya lumayan banyak sejadah dan beberapa Al-quran. Ada juga terjemahan Al-quran dalam bahasa inggris. Sepertinya komplitlah jadinya meditation room ini sebagai musalla kecil yang menyejukkan.

Ada beberapa kursi dan bantal empuk yang disediakan untuk meditasi di sela-sela lantai kayu coklat dan suasana ruangan yang redup. Kadang-kadang saya tergoda untuk merebahkan diri dan tidur siang sebentar. Pasti sangat menyenangkan bisa tidur 10 sampai 15 menit.  Suasana cukup mendukung.

Dan seperti biasa, sebuah musalla selalu membuat saya senang, bertemu dengan saudara-saudara seiman, meski saya kini jauh dari rumah dan menjadi minoritas.

 

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011