September Ceria


Tanpa terasa September sudah datang. Cuaca mulai dingin. Sisa-sisa Sommer yang hangat sudah tak ada lagi. Musim semi ini sungguh menggoda. Sudah bisa bersiap-siap menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Bulan depan akan berpisah dengan teman-teman se-Batch yang akan menuju kotanya masing-masing.

Mungkin akan terasa rindu yang sangat, dalam candaan yang makin lucu dan rahasia yang tak ada lagi. Memang terlalu banyak masalah yang telah kami lalui bersama, dalam tangis tawa. Dalam dekap dalam jauh. Hingga nanti akan terasa kosong untuk rasa kehilangan yang biasa-biasa saja.

Sebulan di sini, si bos saya nun jauh di pulau sana, tetap memantau. Katanya, kenapa saya jalan-jalan melulu. Ternyata si bos sering melihat dinding saya yang penuh foto di sana di sini.

Ah, bos, foto-foto itu tak lama lagi akan menyusut, karena teman-teman berfoto akan menyebar. Dan lagi acara jalan-jalan itu bagian dari kursus bahasa, agar tercicipi sedikit kultur negeri baru ini.

Ini hanya sedikit kebahagiaan yang terekspos dengan sengaja. Sisanya, kami disini seharian berkutat dengan bahasa yang belum juga karib. PR yang tak pernah absen setiap hari lalu ditambah ujian setiap hari jumat. Sepertinya senyum dalam foto itu berbanding lurus dengan aktivitas kelas yang sungguh sesuatu.

September ini, seperti lagu kakak siapa itu, semoga sah menjadi September yang Ceria. Musim baru, rasa sejuk yang tertiup dalam udara, semoga menjadi awal yang lebih baik. Selamat datang Septemberku..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011