berpacking-packing


Hari-hari menjelang meninggalkan Jakarta, saya bergegas. Memulai packing barang yang tiba-tiba sudah menjelma menjadi dua kardus. Kali ini dibantu adik sepupu yang baik hati dan rajin menolong, mengirimkannya sore ini ke Banda Aceh.

Jadi ingat kehebohan dulu sewaktu Baggage Master, dari Adelaide ke berbagai kota di Indonesia. Beberapa bulan sebelum dikirim sudah terbentuk panitia dan di rumah kamilah tempat semua barang itu diantar. Hari H sewaktu barang dijemput sungguh menghebohkan. Proses penimbangan dan pembayaran barang  berlangsung dalam suasana riuh. Teman-teman membawa makanan dan minuman, sehingga hari itu semua bisa bersantap siang bersama. Penuh rasa kekeluargaan dan kesedihan, ya sudah waktunya pulang . Namun satu hari itu, ketika Baggage Master menjemput barang kami, kami menghabiskan waktu seharian bersama teman-teman.

Sore ini, saat dua kardus saya dipacking, seperti Deja Vu, ketika kardus-kardus dari Adelaide dibungkus dengan rapi. Sudah entah berapa kali saya berpacking-packing dan mengirim barang, tersadar, begitu seringnya saya berpindah-pindah.  Lain kali, saya hanya ingin mempacking kenangan. Barang-barang ini begitu berat dalam ingatan, membekas, melahirkan begitu banyak kenangan, tentang suatu tempat, satu kota, dan satu hati. Hati saya yang tak pernah jenuh berkelana.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011