tentang kita, tentang perempuan


Baru kemarin saya menulis tentang Dee dan Madre-nya di blog ini. Sore ini saya berkesempatan melihat Dee tak lebih dari jarak dua meter dalam rangkaian acara Profesional Development Series (PDA), Australia Awards Alumni. Saya kebagian duduk di baris kedua dan di depan saya kosong. Duduk mendengar talkshow “Connection girls, inspiring futures.”  Pembicara lainnya yang tak kalah inspiring adalah Najwa Shihab, Suzy Hutomo (CEOnya Body Shop) dan Ibu Sarah dari Ausaid.

PDA ini diadakan dalam rangka hari Perempuan International.  Salah satu sponsor acaranya, majalah kesayangan saya sampai saat ini, majalah Gadis, jadi ramenya anak-anak SMU yang imut-imut. Serasa jadi anak SMA lagi yang galau memilih mau masuk jurusan IPA atau IPS.

Pembicaraan tentang perempuan pastinya berkisar tentang Passion, Mimpi, Cita-Cita dan Tantangan. Saya suka sekali mendengar pertanyaan-pertanyaan adik-adik remaji yang sangat sederhana dan apa adanya.
Perempuan-perempuan hebat ini  berbagi pengalaman tentang proses dan perjalanan karir hingga mereka bisa menjadi seperti sekarang ini.

Mbak Suzi berpendapat, perempuan Indonesia itu memiliki banyak pakem-pakem yang harus dipatuhi. Kita harus mendengar kata hati kita, apa yang terbaik buat kita, jangan dengarkan kata-kata orang lain, toh kita tidak harus membahagiakan semua orang. Percaya diri dan berbeda itu tidak ada yang melarang. Saya bisa berbeda karena saya adalah saya. Ich bin damit einverstanden mbak.

Kalau mbak Najwa sangat mendukung perempuan yang terus bersekolah. Sekolah ibarat pintu doraemon yang bisa membawa kita ke mana saja. Perempuan harus sekolah yang tinggi. Pintu kemana saja yang sungguh ajaib.

Stupidnya, tadi saya lupa membawa novel Madre, lumayan kan bisa ditandatangani mbak Dee.  Selamat hari perempuan, perempuan Indonesia. Dimanapun kita berada, kita harus selalu berbangga hati karena kita dilahirkan sebagai perempuan. Semangat !



Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011