Pulang


Matahari terik membuat keringat bercucuran. 
Siang yang panjang dan terang.
Mata ingin terpejam, mimpi membawa lari semua gerah. 
Daun-daun menguning debu berterbangan.
Suara kipas angin, berputar mencari keseimbangan antara gerak dan harapan. 
Aku menatap langit yang kembali biru, meski terhalang kaca jendela. 
Ah, pulang selalu saja memberikan kesejukan, meski kali ini panas membakar kota ini dan hujan belum sempat menyapaku, meski sesaat. 

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011