perjalanan sepi menggapai mimpi


Detik-detik terakhir ketika saya berpikir, bisa menarik nafas sedikit, datanglah pertanyaan itu. Apakah universitas yang meluluskan saya akan diakui oleh Universitas yang saya akan masuki. Mau tidak mau saya mencari tau. Bertanya dan mengumpulkan informasi. Ternyata proses pencarian supervisor bukanlah sesuatu yang paling menghebohkan ke depannya akan ada banyak kejutan-kejutan lain.

Satu yang saya pahami dalam perjalanan sepi ini menggapai mimpi, adalah jangan pernah panik. Jalan terbentang hanya saja, apakah kita mau mengambil risiko, bertanya dan mencari. Lalu ketika semua itu terlalu berat, akan banyak pertolongan, jika kita mau meminta.

Beberapa orang akan senang hati menolong dalam kecepatan yang tak disangka-disangka. Sangat cepat, bahkan orang-orang yang belum pernah bertemu dan berkenalan. Tanpa pamrih menolong dan membukakan pintu yang sebelumnya terkunci rapat.

Pertolongan-pertolongan yang ikhlas seperti itu sebenarnya adalah jalan Allah yang diteruskan, ketika mau berusaha dan tak berputus asa. Penolakan dan kegagalan sangat karib. No hard feeling baby , never..

Semua mimpi yang rasanya telah tergenggam masih saja mungkin terburai. Bersabarlah dan be strong, tak ada yang tak mungkin. Seperti beberapa teman saya yang tak berhenti berusaha, setelah beberapa tahun baru mendapatkan beasiswa. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan.

Hanya kadang, untuk bersungguh-sungguh, tak pernah mudah..

Terima kasih untuk orang-orang yang telah membantu saya ketika saya tersungkur di jalan saya. Mengulurkan tangan dan membuat saya berdiri tegak kembali..


Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda