Tolong dunk!
“Sar, sebenarnya aku mau nitip sesuatu sebelum kamu pulang..”
“Iyakah.. kenapa kamu gak ngomong ?”
“Aku takut merepotkan kamu...”
Aha, percakapan yang aneh ya. Semalam saya memberitahukan seorang teman kalau saya sudah di Banda lagi. Pantas beberapa hari ini dia menyapa saya seperti ingin mengatakan sesuatu.
Ya, urusan titip menitip dibelikan sesuatu atau membawakan sesuatu pasti merepotkan. Hanya saja saya tidak pernah menolak melakukannya kalau saya bisa dan punya waktu. Saya juga tak pernah mengatakan iya kalau itu tidak bisa saya lakukan. Hanya saja teman saya ini, mungkin sungkan, atau apapunlah.
Buat saya sendiri, memang agak sulit menerima jika permintaan tolong saya ditolak, sama beratnya dengan menolak permintaan tolong orang lain yang tak bisa saya tunaikan. Kadang-kadang hati saya tidak cukup besar untuk sebuah penolakan.
Hanya saja, tak ada salahnya mengatakannya, mencoba, dan mengakui kita membutuhkan pertolongan orang lain. Bukan malah mengatakannya ketika orang itu sudah tak bisa menolong, hanya ingin memberikan pemberitahuan atau rasa bersalah, entahlah.