sharing


Tadi adalah kali kedua kami mengadakan sharing dengan teman-teman yang sudah balik ke Aceh berkaitan dengan rencana studi kami. Janjian jam 9 di tempat les. Beberapa teman dari batch satu yang notabene baru pulang sekolah sudah tiba duluan. Kelihatan sekali dampak dari sekolah di luar negeri, waktu masih disetel sesuai janji. Tak lama satu persatu teman-teman datang dan kami mulai melakukan sesi curhat dan tanya jawab. 

Jadi ingat dulu, pernah saya sangat-sangat terkagum-kagum dengan teman-teman yang sudah duluan tiba di Australia. Memperhatikan gerak-gerik mereka, cara mereka berbicara, bahkan isi keranjang belanja mereka di supermarket. Maklum masih student baru dengan semua rasa tak percaya diri dan menyimpan sejuta pertanyaan tentang ini tentang itu. Beruntungnya saya dulu, teman-teman angkatan saya sudah berangkat duluan dan tanpa saya tanya semua sudah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya.

Begitu juga tadi pagi, saya mengamati alumni-alumni itu yang masih bersinar-sinar. Wajah yang cerah dan optimis, senyum tersungging selalu, membagikan pengalamannya dengan tulus ikhlas. Saya berdoa semoga semua perasaan yang baik itu akan menjadi sesuatu yang selalu ada, apapun realita yang akan kembali dihadapi di tanah kelahiran.

Saya seperti melihat diri saya, tiga tahun lalu, ketika baru pulang. Lalu saya pelan-pelan kembali ke kehidupan nyata dan menabrak dinding-dinding yang tak kasat mata.  Berperang dan berdamai dengan diri. Merasa sudah siap untuk terjun tapi tak pernah ada yang benar-benar mau memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang sudah didapat dengan susah payah. Padahal kami sudah dipersiapkan dengan “going home” program yang mengajari kami untuk dapat kembali ke tempat asal. Tetap saja butuh waktu untuk kembali ke irama yang ada.

Seperti itu, hanya saja itu membuat saya berusaha untuk lebih fleksibel, lebih cepat menyesuaikan diri dan menerima semua perubahan dengan hati yang lebih ringan. Prakteknya tentu tak semudah itu. Perjalanan ini baru akan dimulai ini mungkin akan lebih berat, apapun itu tak ada yang tak layak dicoba, saya yakin petualangan-petualangan seru menunggu di depan sana.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011