pacaran ala anak SMP
Saya membuka pintu kamar, lampu dimatikan, mereka semua
sedang tidur.
Tak berapa lama, sepupu saya yang satu masuk, dan tiga orang
yang ada di kamar semua menjerit. Ternyata mereka pura-pura tidur. Sesuatu
banget.
Saya lalu naik ke atas tempat tidur bergabung dengan mereka.
Seorang sepupu saya yang paling centil itu sedang menyisir rambut sambil
mengatur-ngatur poninya di depan kaca. Kami bicara-bicara soal pacaran. Siapa
yang sudah pernah pacaran, bagaimana cara nyatain cinta, kenapa putus, berapa
orang mantan, hingga saya sangat-sangat penasaran dengan gaya pacaran
abege-abege sekarang.
“Memangnya gimana
anak SMP sekarang Pacaran?” tanya saya
Lalu mengalirlah cerita mereka tentang kebiasaan teman-teman
sebaya mereka pacaran di sekolah. Gaya pacaran yang sering kita lihat di
sinetron-sinetron abege di televisi dipentaskan kembali dengan baik. Saya juga
berbagi pengalaman saya ketika SMP dulu dan kelakuan abege jaman saya. Ada yang
masih sama, ada yang sudah berubah khususnya masalah pacaran ini.
Makin lama mendengar cerita mereka saya jadi tidak bisa menahan diri untuk tetap menjadi bagian dari mereka, sungguh sangat-sangat mengagetkan. Saya lalu menjelma jadi seorang kakak sepupu yang cerewet
“Pokoknya jangan ada yang pacaran aneh-aneh ya... Jangan mau
diapa-apain.. Jaga diri baik-baik..”
Ya, bukankah mereka masih SMP ? Masih belasan? Mungkin saya
harus lebih sering berbicara dengan mereka, mendengarkan dan menolong mereka
melihat sesuatu dengan lebih jelas. Bukan karena saya lebih tau tapi karena
saya telah melaluinya. Hanya saja mereka terlalu takut untuk dimarahi dan
dipersalahkan padahal mereka ingin bercerita banyak.
Lalu tante saya masuk dan menyuruh mereka mandi. Bubarlah
sesi jadi abege semalam saya.