Hijrah

Hijrah artinya pindah, ini arti kata yang diterjemahkan sempit ya. Teman-teman sekelas kemaren tiba-tiba ngomong masalah hijrah ini, konsep hijrah nabi Muhammad SAW sepertinya mesti kita contoh. Kadang kondisi yang stagnan dan tidak kondusif lagi membuat kita mentok dan itu tanda-tanda kita harus hijrah.

Saya sudah beberapa kali hijrah, buat sekolah dan buat bekerja dan salah satu rekor saya sebagai PNS adalah sudah dipindahkan ke beberapa kantor dalam rentang waktu yang singkat.

Saya merasakan tinggal di beberapa Kota selama hidup saya. Tantangannya yang utama adalah proses adaptasi, menghilangkan stress dan mencari teman. Sebenarnya hijrah menurut saya tidak harus berpindah kota. Pindah rumah, pindah kerjaan, pindah teman atau berteman dengan orang-orang baru juga termasuk dalam konsep hijrah. Ketika kita keluar dari comfort zone kita dalam rangka apapun maka sesungguhnya kita sudah berhijrah.

Cerita teman saya, salah satu alasan dia pengen sekolah lagi karena dia belum dikarunia anak, dan berharap di Kota baru sana dia bisa segera memiliki anak. Niat ini lalu diaminkan oleh kami semua, karena menurut cerita teman saya yang satu lagi, itu mungkin saja terjadi karena dia mengalaminya sendiri. Setelah lima tahun menikah dan belum punya anak teman saya ini pindah dari Jakarta ke Banda Aceh, tak lama kemudian dia mengandung.

Lalu kenapa saya hijrah? Kata nenek buat mencari soulmate saya. Seperti kata mas Apoy dari band Wali, timur ke barat utara ke selatan..he..he.. Nenek yakin sekali setelah beberapa kali saya berpindah kantor dan kota, jangan-jangan nama yang menyumbangkan tulang rusuk buat saya itu memang Hijrah. Halah, nenek membuat semua lelaki yang bernama Hijrah deg-deg-an.

Saya lalu berpesan pada nenek,

“Kalau kamu gak jadi buka toko langsung aja sekolah lagi nek..”

Ya, ketika semua cara yang dilakukan sudah tak bisa lagi menenangkan hati, mungkin saatnya kita untuk hijrah.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Interview Masuk SMP