berbenah benah

Kemarin saya seharian bongkar-bongkar lemari. Sebenarnya bongkar lemari part two, karena saya sudah berhasil melalui tahap yang lebih sulit. Memisahkan pakaian yang sering saya pakai dan pakaian yang sudah hampir terlalu lama dilirikpun tidak ketika membuka lemari. Perjuangan memisah-misahkan ini sungguh berat. Rasanya seperti memutuskan sebuah hubungan cinta. Setiap pakaian punya cerita dan kenangan.

Pakaian-pakaian ini tidak terpakai karena ukurannya sudah mengecil. Baju-baju itu menyusut secara perlahan-lahan tanpa sebab yang pasti. He..he.. kebohongan publik ni. Baiklah saya mengaku, baju-baju itu tidak muat lagi karena saya sudah membesar. Lalu saya membeli beberapa baju dan beberapa lagi agar saya terus punya baju. Lama kelamaan penuhlah lemari dengan baju berbagai ukuran.

Saya terus berpikir, suatu saat saya akan bisa memakai baju-baju itu lagi dan ternyata, celana kargo kebanggaan saya waktu kuliah, yang selalu membuat saya tampak macho dan gagah ketika memakainya dan sudah enam tahun saya simpan tetap tak bisa saya pakai. Kemarin saya mengucapkan selamat tinggal dengan penuh haru biru.

Bagian kedua ini adalah kesempatan saya untuk memutuskan menyimpan or memasukkan baju-baju itu ke dalam kardus. Ya, terlalu menguras energi tapi ketika saya berhasil memplester kardus itu saya merasa lega. Baju-baju saya ini akan membuat orang lain bahagia karena saya juga sangat bahagia pernah memiliki dan memakainya.

Saya pernah membaca sebuah buku tentang clutter (sampah) ini, menurut buku ini salah satu penyebab kegendutan adalah terlalu banyak menumpuk benda-benda yang tidak dipakai lagi. Saya pernah nonton Oprah show tentang acara beres-beres rumah dan membuang barang-barang yang ditumpuk sehingga rumahnya penuh. Terakhir saya terinspirasi sebuah blog mnmalist.com yang mengajarkan beberapa kiat untuk tetap hidup bersahaja.

Part three masih menunggu, menuliskan alamat dan mengirimkan kardus itu kepada yang membutuhkannya. Ah, minggu depan sajalah. Saya sudah menyelesaikan bagian terberatnya dan saya bahagia sekali.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Interview Masuk SMP