Ujian yang lain..

Hari ini saya ingin menulis tentang sesuatu yang kita pikir sudah kita miliki, karena ya itu tinggal tunggu waktu aja, itu akan terjadi.

Contoh kasus, teman saya, sudah mendapatkan beasiswa paling bergengsi, sudah lolos tujuh kali seleksi, jadi tinggal tunggu waktu berangkat saja. Komunikasi dengan universitas lancar, sudah punya tanggal-tanggal yang harus dijalani, untuk berangkat, welcoming, mulai kuliah, then it happened. Visa belum beres, gak tau bisa keluar apa gak visanya. Bahkan gak tau kenapa visanya mesti di review untuk waktu yang tak terbatas.

Ya gitu, suka seperti itu, pengalaman pribadi saya juga seperti itu, meski beda kasus. Kenyataan yang harus dijalani, sesuatu yang kita kira udah gak ada masalah lagi, udah lancar jaya, udah mulus semulus jalan tol, eh, malah di situ kita harus berhenti buat merenung, muhasabah diri, kayaknya ada sesuatu yang salah deh.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat itu terjadi, semua terjadi karena ada alasan. Kalau dari analisa kami, mungkin ada terselip rasa "sombong". Ghue githu lhoeh, mau sekolah ke luar negeri. Jadi, sebelum berangkat mesti dihajar dulu, karena hanya itu satu-satunya cara untuk menurunkan level keangkuhan diri.

Kalau sudah begitu ya, mau gak mau harus minta ampun dan terus berdoa. Teman saya itu khusus menelpon saya untuk minta didoakan supaya visanya keluar. Iya, saya dan teman saya ini suka saling pamer, siapa paling menyenangkan fasilitas yang akan di dapat, suka ejek-ejek-an. Weeh, ternyata gak boleh kali ya.

Karena itulah kalau ada yang tanya-tanya tentang rencana sekolah saya yang memang sudah tertunda setahun ini, saya cuma masem-masem, takut salah jawab. Alih-alih bercerita saya jawab saja mohon didoakan, dan sebenarnya saya juga tidak tau. Kesannya penuh rahasia ya, tapi ya memang penuh rahasia, apa saja masih bisa terjadi.

Hingga hari itu tiba, hari diantar ke bandara, naek pesawat dan sampai di universitas idaman. Hmm, sepertinya masih lama dan jalan yang berliku masih di depan, mendewasakan dan membuat kita rendah hati. Mau mengakui, semua terjadi karena ijin Allah, karena tidak ada satu kuasapun tanpa izinnya dapat terjadi. Bahkan untuk sebuah visa, ya, visa, bukan tiket atau scholarship.

Popular posts from this blog

My "Pret" Life

Analogi kereta dan hidup

Catatan Ulang Tahun 2017