Penghujung Ramadhan

Beberapa pekerjaan yang saya rencanakan sebelum lebaran sudah beres ternyata tidak bisa saya selesaikan. Saya merasa sangat bersalah, terbiasa dengan due date dan janji yang ditepati, kali ini saya hanya bisa membiarkannya.

“Minggu ini mari kita nikmati, lupakan dulu semua pekerjaan..”

Si bos dengan kumis tipisnya tersenyum simpul.

Ya, saya ingin menikmati akhir ramadhan ini dengan hening yang damai, setelah huru hara yang saya ciptakan, setidaknya masih ada momen-momen yang bisa saya nikmati bersama teman-teman sebelum semuanya terlanjur mudik.

Apakah itu sekilo kue sepet renyah yang akan dengan bangga saya bawa pulang ?

Apakah itu buka puasa bersama gerombolan forum GIS yang heboh?

Apakah itu berkeliling ke masa lalu bersama benteng-benteng yang tak lagi utuh?

Tidak sabar untuk melakukan lebih banyak hal menarik di penghujung ramadhan ini sebelum 45 menit itu bisa dikatakan pulang kampung, jarak paling dekat dalam sejarah mudik saya untuk sekedar menambah angka pemudik dengan jalur kapal laut. Alhamdulillah.


Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda