Lebaran Preparation

Ternyata hal yang paling ngangenin dari sebuah kebiasaan beres-beres rumah menjelang lebaran adalah menyuruh-nyuruh, alias memberikan perintah, alias menjadi bos. Maka kebahagiaan itu berlalu begitu saja karena pembantu saya dari bogor tidak bisa pulang lebaran ini, terlalu jauh untuk sekedar mengikuti arus mudik. Apalah daya, jendela belum dibersihkan, gorden belum dipasang, bantal belum diganti sarungnya, kue belum disusun di toples, dan taman yang tak terurus. Sungguh memberikan rasa kehilangan yang sangat sehingga rasa gegap gempita menuju lebaran kehilangan gregetnya dengan signifikan. Bagaimanapun, saya ikhlas, seperti kata zivilia, meski kita jauh tapi hati kita terasa dekat. Ah saya sungguh kangen si nduut.

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda