Merayakan : Makanlah

Beberapa hari ini tidak sempat menulis, aktivitas kantor iramanya semakin cepat. Selain itu tiba-tiba saya harus jadi bagian dari masyarakat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan ternyata juga sangat mengasyikkan.

Pertama, hari senin, ikut "intat linto" alias mengantar pengantin. Teman sekantor yang mengundang, dan sebagai bagian dari ibu-ibu kantor yang gesit dan lincah, tentu saja saya ikut serta. Ada yang menarik dari acara ini, hiburannya selain diisi dengan organ tunggal juga ada gesekan biola yang dimainkan seorang nenek dan seorang kakek. Jadi setelah main course, saya tidak terlalu tertarik dengan buah, tape, rujak, ice cream, dll. Saya duduk dan menikmati musik yang dimainkan. Sebagian lagu yang dibawakan, kata kak yanti, sudah populer sebelum saya lahir. Beberapa saya kenal, terutama lagu perhaps perhaps perhaps nya cake, yang sangat sesuai untuk soundtrack hari itu..

If you can't make your mind up,
We'll never get started.
And I don't wanna wind up
Being parted, broken-hearted.
So if you really love me,
Say yes.
But if you don't, dear, confess.
And please don't tell me
Perhaps, perhaps, perhaps.

mungkin si kakek sebenarnya menggesek lagu versi asli lagu ini, dan mungkin dia malah gak pernah gak kenal dengan si cake.


Rabu sore arisan ibu Dharma Wanita, acara utama, narik duit arisan. Setelah itu kunjungan ke rumah teman sekantor yang baru melahirkan dan mengunjungi teman yang anaknya baru pulang di opname di rumah sakit. Kali ini gak ada acara nyasar-nyasar, dari awal pilih tebengan yang ngerti alamat dan jalan. He..he.. Paling seru acara makan-makannya, komplit.

Kamis Pagi, kunjungan lagi ke rumah teman sekantor yang ibunya baru keluar dari rumah sakit. Kali ini dapat sarapan gratis. Lontong soto yang yummy sangat.

Pulang dari sini, takziah ke orang meninggal. Sebenarnya saya tidak kenal orangnya, berhubung sekalian pulang (kan nebeng mobil orang). Rumahnya di daerah padat penduduk, parkir susah, jalan susah, dan ketika akhirnya sampai ke rumahnya, masih ada jasadnya. Rasanya aneh, saya tidak tau siapa dia, tapi saya berdoa semoga Allah menerima di sisinya.

Siangnya makan siang gratis lagi, ada kawinan keponakan teman seruangan di kantor. he..he.. tak ada habisnya. Makan dan makan.

Minggu ini, dari mulai lahir dan meninggal, sakit dan bahagia, semua dirayakan dengan meriah. Siklus hidup yang masih dihormati dalam kehidupan masyarakat. Bahkan saya tidak terlalu sering terlibat kalau di lingkungan rumah. Ketika bekerjalah semakin dituntut untuk jadi anggota masyarakat.

Ya, perayaan itu, untuk apapun, senang dan sedih, semua harus dirayakan, dan di sini, di Aceh ini, perayaan itu selalu dalam bentuk makanan, jamuan, dan kenduri. Makan karena kita masih bisa hidup untuk makan atau makan untuk hidup.

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011